SwaraWarta.co.id – Jenazah pilot PT Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning, berhasil di- evakuasi oleh Tim Satgas TNI dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika, menuju RSUD Mimika .
Informasi ini disampaikan oleh Panglima Komando Gabungan Operasi Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Letjen TNI Richard TH Tampubolon, evakuasi sendiri dilakukan dimulai pukul 10.00 WIT pagi dan berhasil tiba di Bandara Lanud Yohanis Kapiyau Timika pada pukul 12.45 WIT siang harinya.
Pasukan gabungan TNI telah berhasil mengevakuasi jenazah pilot helikopter PK IWN milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning, dari Distrik Alama menuju ke Kota Timika.
Proses bantuan ini melibatkan tiga helikopter yang diterbangkan ke Distrik Alama dan kembali dengan selamat ke Bandara Lanud Yohanis Kapiyau Timika pada pukul 12.45 WIT.
Selain panggilan pemakaman, Panglima Kogabwilhan III juga menyampaikan bahwa terdapat enam penumpang yang selamat, terdiri dari empat tenaga kesehatan dan dua balita.
Para penumpang selamat ini juga akan dievakuasi dari Distrik Alama ke Timika.
Identitas empat tenaga kesehatan yang selamat adalah Koraliak Gwijangge, Demianus Pakage, Naomi Kambu, dan Hasmaya.
Sementara dua balita yang selamat adalah Ferni dan Hafisan. Diinformasikan hlbahwa hanya enam orang, Tmtotal penumpang selamat.
Letjen TNI Richard TH Tampubolon juga menjelaskan kronologis kejadian tragis tersebut. Pada pukul 09.30 WIB,
helikopter jenis IWN MD.500 ER PK milik PT Intan Angkasa Air Service yang dikemudikan oleh Glen Malcolm Conning lepas landas dari Bandara Udara Moses Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika, dengan membawa enam penumpang.
Sesampainya di Distrik Alama, helikopter tersebut dicegat oleh kelompok bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Penumpang dan pilot diturunkan dari helikopter, dan pilot Glen Malcolm Conning kemudian dibunuh di Lapangan Terbang Alama oleh kelompok senjata tersebut.
Upaya mengantarkan jenazah dan penumpang ini merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan dan memberikan penghormatan terakhir kepada korban.
Tim Satgas TNI berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan aman.
Peristiwa ini menambah catatan tragedi dalam perjalanan udara di Papua, di mana gangguan keamanan sering kali mengancam keselamatan penerbangan dan penumpang.
Namun, dengan upaya gigih dari pasukan gabungan TNI, keluhan berhasil dilakukan meski dalam kondisi yang penuh risiko.
Peristiwa ini juga mengingatkan pentingnya perhatian lebih terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan di daerah-daerah rawan konflik seperti Papua.
Upaya peningkatan koordinasi dan pengamanan yang diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Evakuasi ini diharapkan membawa ketenangan bagi keluarga korban dan penumpang yang selamat, serta menjadi langkah awal untuk memastikan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Pihak yang berwenang terus berupaya mengatasi tantangan keamanan di Papua untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh masyarakat.
Dalam proses evakuasi ini, peran serta berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, juga sangat penting untuk mendukung kelancaran operasi dan memastikan bantuan dapat diberikan dengan cepat dan tepat.
Upaya bersama ini menjadi kunci dalam menghadapi pertahanan keamanan dan kemanusiaan di Papua.***