Pembongkaran makam di Ponorogo yang diduga menjadi korban pembunuhan (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Korban bernama Pujiono diduga meninggal akibat dianiaya di Desa Ngumpul, Balong Ponorogo, meskipun dilaporkan sebagai kecelakaan tunggal.
Setelah 40 hari kematiannya, keluarga korban merasa ada yang tidak beres dan melaporkannya ke polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi kronologis singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan-kejanggalan akhirnya melaporkan ke polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana, Selasa (21/5).
Baca Juga:
Ayah Kandung Vina Cirebon Ungkap Detik-detik Putrinya Hembuskan Nafas Terkahir
Petugas kepolisian segera mengambil tindakan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan, melakukan ekshumasi untuk memeriksa jasad korban, dan meminta bantuan tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri.
“Hari ini juga kita lakukan pembongkaran makam untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban. Dengan mendatangkan tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri,” katanya
Dari hasil penyelidikan, 1 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan 4 orang lainnya menjadi saksi.
Tersangka mengakui bahwa ia dan korban terlibat cekcok dan penganiayaan yang menyebabkan kematian korban, tetapi mereka menyembunyikan peristiwa tersebut dengan menyebarkan berita palsu tentang kecelakaan tunggal.
Baca Juga:
Film Vina sebelum 7 Hari ditayangkan, Ini Kata Kakak Vina
“Awalnya dari cekcok, kemudian berkelahi dan pelaku menutupinya dengan menyebar berita jika itu kecelakaan tunggal,” pungkasnya.
Sementara itu, dokter Rumah Sakit Bayangkara Kediri, dr. Tutik Purnawati mengungkapkan adanya luka benda tumpul di beberapa tubuh korban.
” Kodisi mayat sudah decompose (membusuk). Kita juga menemukan sejumlah luka memar di kepala dan paha kiri serta dada. Akibat kekerasan benda tumpul. Dibagian kepala yang paling parah, ada di bagian belakang, kanan, kiri, dan puncak. Tapi kami belum bisa memastikan apa akibat kekerasan atau menghantam aspal, karena harus diperiksa lebih lanjut,” pungkasnya