ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kota Sinuiju dan Kabupaten Uiju di Provinsi Phyongan Utara mengalami hujan lebat baru-baru ini. Menanggapi hal itu media Korea Selatan melaporkan bahwa jumlah korban tewas atau hilang bisa mencapai sekitar 1.000 orang.
Sementara menurut Korea Utara, dalam beritanya Korea Utara hanya menyatakan terkait rumah dan lahan yang rusak terkena banjir, Korea Utara menyatakan bahwa hujan deras telah merendam lebih dari 4.100 rumah dan hampir 3.000 hektar lahan pertanian, tetapi tidak memberikan rincian mengenai jumlah korban jiwa.
Media sampah musuh berspekulasi bahwa korban di daerah yang terkena dampak akan melebihi 1.000 atau 1.500 dan telah menyebarkan berita palsu bahwa beberapa helikopter dalam misi penyelamatan tampaknya telah jatuh,” kata Kim Jong-Un sebagaimana dikutip dari laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Sabtu.
Kim menuduh Korea Selatan memiliki niat jahat untuk merusak citra Korea Utara dan menjalankan kampanye propaganda negatif terhadap negaranya dikarenakan korea selatan di anggap merekayasa jumlah korban. Dia juga menyebut Korea Selatan sebagai musuh yang tidak akan berubah,
“Musuh adalah musuh yang tidak dapat diubah,” Tukas Kim Jong Un.
Kim bahkan menolak tawaran bantuan kemanusiaan dari Korea Selatan untuk menangani kerusakan akibat banjir.
Diketahui sebelumnya pada Kamis (1/8), pemerintah Korea Selatan mengajukan proposal bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Korea Utara terkait, mengenai hal ini tentu Korea Selatan berharap akan ada tanggapan cepat dari pihak Korea Utara.
Namun karena prasangka antara kedua negara, Kim Jong Un menolak tawaran bantuan tersebut.
Hingga kini, Korea Utara belum memberikan tanggapan terhadap usulan tersebut melalui saluran komunikasi antara kedua negara.