Bus Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari yang Alami Kecelakaan – SwaraWarta.co.id (Sumber: Suara Surabaya) |
SwaraWarta.co.id – Polisi tengah menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang melibatkan bus rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari dan sebuah truk di Tol Jombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sopir bus, Yanto (36), mengaku sempat mengalami microsleep sebelum kecelakaan terjadi.
Saat ini, Yanto yang berasal dari Blitar mengalami luka ringan dan sedang diperiksa di kantor Satlantas Polres Jombang.
Menurut Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin, kondisi Yanto baik-baik saja dan masih bisa diajak komunikasi.
“Alhamdulillah, sopir bisa diajak komunikasi dan lukanya hanya luka ringan. Saat ini masih diperiksa dan belum ditetapkan sebagai tersangka,” kata Komarudin.
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB di KM 694+600 Tol Jombang.
BACA JUGA: Pemanggilan Pedangdut Nayunda Nabila oleh KPK dalam kasus SYL
Bus yang membawa 51 orang tersebut menabrak bagian belakang sebuah truk yang melaju di depannya.
Komarudin menjelaskan bahwa pengakuan sementara dari sopir bus menunjukkan bahwa Yanto sempat tertidur sehingga busnya keluar jalur dan menabrak truk tersebut.
Penyebab pasti Yanto mengalami microsleep masih didalami oleh polisi.
Menurut keterangan yang diberikan, Yanto sempat beristirahat di rest area KM 627 Tol Ngawi-Kertosono sebelum melanjutkan perjalanan.
Rest area tersebut berjarak sekitar 67 km dari lokasi kecelakaan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang penumpang bus meninggal dunia.
Korban tewas adalah kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar, dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari, Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Pacitan Divonis 10 Bulan
Kondisi microsleep atau tidur mikro yang dialami Yanto menjadi perhatian khusus dalam penyelidikan ini.
Microsleep adalah kondisi ketika seseorang tertidur sejenak tanpa disadari, biasanya berlangsung beberapa detik, dan sering terjadi akibat kelelahan atau kurang tidur.
Kondisi ini sangat berbahaya terutama bagi pengemudi kendaraan karena bisa menyebabkan hilangnya kontrol atas kendaraan dalam waktu yang singkat.
Pihak berwenang berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai rutinitas Yanto sebelum kejadian dan seberapa lama ia telah mengemudi tanpa istirahat yang cukup.
Selain itu, mereka juga akan memeriksa kondisi fisik dan kesehatan Yanto untuk menentukan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kejadian ini.
Kecelakaan di Tol Jombang ini menjadi pengingat penting bagi semua pengemudi, terutama sopir bus dan truk yang sering mengemudi jarak jauh, untuk selalu memastikan mereka cukup istirahat sebelum dan selama perjalanan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesadaran akan bahaya microsleep dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil, seperti mengambil istirahat secara teratur dan tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi kelelahan.
Polisi terus bekerja untuk menyelesaikan penyelidikan dan memastikan keadilan bagi korban serta keselamatan bagi pengguna jalan lainnya.
Kejadian ini juga mendorong peningkatan kesadaran dan peraturan yang lebih ketat terkait dengan waktu istirahat bagi pengemudi kendaraan besar, guna mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***