Swarawarta.co.id – Mengapa teori agenda setting lebih sering digunakan oleh humas? Salah satu alasan mengapa teori agenda setting sering diaplikasikan dalam bidang Humas adalah efek kuat yang dimiliki oleh media massa dalam membentuk opini publik.
Baca Juga: 8 Kelemahan Teori Atom Thomson, Beserta Penjelasanya Secara Lengkap
Sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap reputasi organisasi, Humas dapat memanfaatkan kemampuan media dalam menentukan isu-isu yang penting sehingga dapat mengalihkan perhatian publik pada isu-isu yang bermanfaat bagi organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejarah Mengapa Teori Agenda Setting Lebih Sering digunakan Oleh Humas?
Teori Agenda Setting sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw pada tahun 1972.
Teori ini menekankan bahwa media memiliki kekuatan untuk menetapkan isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat.
Walaupun media tidak selalu membentuk opini publik secara langsung, media sangat efektif dalam menentukan isu yang harus dibicarakan oleh masyarakat.
Baca Juga:Pendidik Wajib Tau, Naskah CP Terdiri dari Apa Saja!
Teori Agenda Setting bermula dari penelitian yang dilakukan selama kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1968.
Penelitian tersebut menemukan adanya korelasi antara isu yang diangkat oleh media dan isu yang dianggap penting oleh pemilih.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa media memiliki kemampuan untuk menarik perhatian serta mempengaruhi opini publik.
Penerapan teori Agenda Setting juga membantu Humas dalam memahami strategi komunikasi dua arah yang efektif bagi organisasi dan masyarakat.
Dengan mengetahui isu-isu yang sedang viral di masyarakat, Humas dapat menyampaikan pesan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens mereka.
Baca Juga: Susahnya Jurusan BK Apa Saja? Ini Faktanya!
Terakhir, Teori Agenda Setting membantu Humas dalam mengelola reputasi organisasi. Dalam tugasnya untuk mempopulerkan organisasi, Humas dapat menjaga reputasi dengan menyoroti aspek positif agar tidak terpengaruh oleh berita negatif.
Humas juga dapat mengalihkan perhatian media dan publik jika ada isu kontroversial yang dapat merusak reputasi organisasi.