Investasi bukan hanya meningkatkan keuntungan tapi sebagai sarana mengamankan asset kita untuk masa depan nanti. Berikut ini merupakan pembahasan jenis-jenis intrumen investasi yang wajib kalian ketahui.
Jenis-jenis Instrumen Investasi
Investasi jangka pendek dan jangka panjang sama-sama memberikan keuntungan untuk para investor. Hanya saja, untuk mendapatkan timbal balik atau keuntungan yang maksimal, investor perlu memahami banyak hal dalam memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan tujuan investasinya.
Berikut merupakan jenis-jenis instrumen investasi :
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Reksadana
Instrumen investasi jangka pendek yang pertama adalah reksadana, reksanada merupakan produk investasi yang dikelola oleh manajer keuangan investasi hingga memperoleh keuntungan.
Instrumen yang satu ini sangat cocok untuk pemula karena tak perlu repot memikirkan strategi agar memperoleh keuntungan. Kalian bisa melakukan investasi reksadana di berbagai aplikasi sekuritas seperti bibit, ajaib, stockbit, peluang, dan masih banyak lagi.
2.Investasi Deposito
Investasi deposito merupakan instrumen yang sangat familiar di kalangan masyarakat banyak yang menyebutnya sebagai tabungan berjangka lantara durasi menabung yang telah ditentukan. Untuk investasi jangka pendek, Anda dapat memilih investasi deposito dengan kurun waktu mulai dari 3,6, hingga 12 bulan.
Investasi deposito pencairan tidak dapat dilakukan hingga waktu yanbg disepakati berakhir. Instrumen ini sangat cocok untuk pemula karena risiko rendah dengan suku bunga lumayan tinggi.
3. P2P Lending
P2P lending atau Peer to peer Lending yang merupakan suatu kegiatan peminjaman modal antara investor dengan pihak peminjam. Saat ini P2P Lending sudah banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai sarana berinvestasi. Profit yang ditawarkan oleh instrumen investasi yang satu ini setidaknya berada di kisaran sebesar 10%.
4.Saham
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang paling populer. Instrumen ini merupakan investasi jangka panjang karena cenderung menghasilkan profit atau keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya.
Namun satu hal yang perlu diingat, meski memberikan profit yang besar, tetapi resiko kerugiannya juga cukup besar. Oleh sebab itu, saat melakukan investasi saham untuk jangka panjang, kalian perlu memahami kapitalisasi pasar perusahaan, melihat laporan kinerja, mempelajari analisis fundamental serta teknikal, serta disiplin untuk membelinya dalam periode tertentu dengan nilai yang stabil tanpa melihat harga saham di pasaran.
Baca juga: Inilah 7 Kesalahan Investor Pemula dalam Investasi: Calon Investor Wajid Tahu!
3.Obligasi
Obligasi merupakan instrumen investasi berupa surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan jumlah nominal serta waktu jatuh tempo tertentu mulai dari 1 hingga 10 tahun. Meski memiliki tanggal jatuh tempo, Anda tak perlu memegang obligasi tersebut hingga waktu jatuh tempo tiba karena dapat dengan mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.
Obligasi terdiri dari beberapa jenis antara lain obligasi korporasi, Surat Utang Negara (SUN), Sukuk korporasi, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Efek Beragun Aset (EBA).
Peringkat AAA memiliki resiko paling aman, disusul dengan peringkat AA, A, BBB, hingga D yang menggambarkan bahwa obligasi tersebut gagal membayar. Selain mendapat keuntungan melalui suku bunga melainkan dapat memperoleh penghasilan dari capital gain atau selisih harga beli dan jual saat berinvestasi di Obligasi.
Nah itu dia pembahasan mengenai investasi jangka panjang dan pendek beserta instrumennya yang perlu diketahui, pastikan bahwa investasi dengan jangka waktu berapapun dan instrumen investasi apapun haruslah sesuai dengan tujuan keuangan.
Penulis : Vahira Mona Luthfita, Siswi Magang, SMAN 1 PONOROGO