Khuzaini Piee – SwaraWarta.co.id (Sumber: thesun.my) |
SwaraWarta.co.id – Diberitakan, telah terjadi tindak kriminalitas yang dialami pesepakbola Malaysia yang kesekian kalinya di tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kali ini menimpa bek timnas Malaysia dan Selangor FC, Khuzaimi Piee, yang merupakan salah satu pesepak bola papan atas keempat Malaysia pada bulan ini yang menjadi korban kasus kriminal.
Hal ini dikarenakan pada hari Kamis, polisi setempat mengumumkan bahwa rumah pemain tersebut telah dibobol oleh pencuri.
Rangkaian insiden kriminalitas ini tentunya sangat mengejutkan publik sepakbola Malaysia dan membuat marah sebagian besar dari mereka.
Pada kasus sebelumnya, pemain lain, Faisal Halim, disiram air keras oleh seseorang, hingga menambah daftar panjang kekerasan yang menimpa pesepak bola Malaysia.
Insiden terbaru terjadi pada Rabu malam, saat para pencuri membobol rumah Khuzaimi Piee dan mencuri sepeda motor serta beberapa barang berharga lainnya.
BACA JUGA: Microslep jadi Pemicu Sopir Angkot Tabrak Truk Sampah
Menurut Kepala Kepolisian setempat, Mohamad Iqbal Ibrahim, Khuzaimi Piee dan keluarganya tidak berada di rumah saat pencurian itu sedang terjadi.
Melalui akun Instagramnya, Piee memohon agar sepeda motornya dikembalikan kepada siapa pun pelakunya.
Salah satu kasus yang paling menyita perhatian publik adalah serangan terhadap Faisal Halim, yang juga bermain di Selangor FC. Faisal disiram air keras pada 5 Mei di pinggiran Kuala Lumpur, menyebabkan luka bakar serius.
Untuk saat ini, Faisal sebagai korban sedang dalam proses pemulihan setelah menjalani beberapa operasi, dan diperkirakan baru bisa kembali bermain paling cepat pada Agustus mendatang.
Dalam insiden terpisah bulan ini, mantan kapten timnas Malaysia, Safiq Rahim, berhasil selamat setelah diancam dipukul dengan palu opeh seseorang yang tidak dikenal.
Selain itu, kaca mobilnya juga dihantam dengan palu. Kejadian ini menambah daftar panjang serangan yang dialami pesepak bola Malaysia.
Selain itu, pemain timnas Malaysia lainnya, Akhyar Rashid, juga mengalami hal yang sama hingga mengalami luka-luka saat rumahnya di Terengganu dirampok.
Rangkaian insiden ini menunjukkan tingkat kekerasan yang semakin meningkat terhadap pesepak bola di negara tersebut.
BACA JUGA: Polisi Bawa Sejumlah Barang Usai Geledah Rumah Pegi atau Perong
Akibat dari berbagai insiden ini, Selangor FC memutuskan untuk membatalkan keikutsertaan mereka pada pertandingan pembukaan musim Charity Shield bulan ini.
Keputusan ini diambil untuk menggarisbawahi banyaknya insiden kriminal dan ancaman yang diterima oleh para pemainnya.
Dengan meningkatnya insiden kriminal yang melibatkan pesepak bola, pihak berwenang di Malaysia menghadapi tekanan yang semakin besar untuk meningkatkan keamanan dan melindungi para atlet.
Keamanan yang memburuk ini menimbulkan kekhawatiran tidak hanya bagi para pemain tetapi juga bagi keluarga mereka dan publik umum yang peduli akan keselamatan para atlet.
Dalam situasi yang semakin tidak aman ini, banyak pihak berharap bahwa tindakan yang lebih tegas dan perlindungan yang lebih baik akan segera diterapkan.
Masyarakat Malaysia sangat marah dan prihatin, mengharapkan agar kasus-kasus ini segera ditangani dengan serius oleh pihak berwenang.
Perlindungan terhadap pesepak bola dan keluarganya harus menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Para pemain dan klub sepak bola di Malaysia kini menghadapi situasi yang tidak aman.
Mereka tidak hanya harus fokus pada pertandingan dan performa di lapangan, tetapi juga harus waspada terhadap ancaman keamanan di luar lapangan.
Kondisi ini tentu saja sangat mengganggu konsentrasi dan keselamatan para pemain, dan menjadi masalah serius yang membutuhkan solusi cepat dan efektif.***