SwaraWarta.co.id Stadion Batoro Katong Ponorogo ditutup untuk umum selama tiga bulan. Penutupan ini dilakukan untuk peremajaan rumput di dalam stadion.
Kabid Pemuda dan Olahraga, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Wakhid Purwanto, menjelaskan bahwa rumput yang ditanam di sini akan sesuai standar FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Grebeg Suro Ponorogo 2024 Akan Segera Digelar, Ini Rangkaian Acaranya!
Penutupan ini dimulai tanggal 11 Juli, stadion kita tutup untuk umum. Sedang ada pergantian rumputnya.
“Mulai Kamis (11/7) kemarin, stadion kita tutup untuk umum. Sedang ada pergantian rumputnya,” tutur Wakhid kepada wartawan, Sabtu (13/7).
Penutupan stadion berlangsung hingga 6 Oktober 2024. Penutupan ini sesuai dengan kontrak peremajaan rumput oleh pihak ketiga.
Rumput lapangan akan dikeruk dan diganti dengan rumput jenis Zoysia japonica sesuai dengan standar FIFA.
“Rumput lapangan akan dikeruk dan diganti dengan rumput jenis Zoysia japonica sesuai dengan standar FIFA,” terang Wakhid.
“Teknisnya, sebelum dilakukan penanaman rumput, lapangan bakal dibongkar dan diuruk. Setelah diuruk wadek nanti baru ditanami rumput. Estimasi pekerjaan sekitar 20 hari, baru ditabur pasir merapi dan pupuk,” ungkap Wakhid.
Proses peremajaan rumput ini menghabiskan dana Rp 678 juta dari pos APBD. Selain peremajaan rumput, juga dilakukan perbaikan drainase dan kerapian sekitar lapangan.
Setelah penanaman rumput Jepang tersebut, tidak bisa langsung digunakan. Area lapangan wajib steril selama 40 hari pasca penanaman.
Pasalnya, untuk melihat pertumbuhan rumput optimal. Langkah selanjutnya, lapangan akan dipadatkan dan menggunakan loader berkapasitas satu ton.
Lebih lanjut, Wakhid mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengontrol proses penanaman rumput secara berkala
“Kita akan kontrol secara berkala, untuk memastikan kualitasnya,” kata Wakhid.