SwaraWarta.co.id Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo menerima laporan tentang penyakit yang menyerang tanaman tembakau.
Penyakit ini banyak ditemukan di dua desa di Kecamatan Krejengan, yaitu Desa Kedungcaluk dan Desa Gebangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Magetan Malah Rugi?
Penyakit yang disebut “ker-ker” atau Tobacco Mosaic Virus (TMV) ini disebabkan oleh pemilihan bibit tembakau yang kurang selektif.
Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi, mengatakan bahwa penyakit ini terjadi karena petani tidak memperhatikan peringatan tentang bahaya penggunaan bibit yang tidak selektif.
“Sejatinya kami dari awal sudah memperingatkan bahaya penggunaan bibit yang asal-asalan. Hanya saja petani kurang memperhatikan. Tidak ada langkah untuk penanganan virus ini, tembakau yang terserang harus dicabut agar tidak menular ke tanaman sehat,” kata Susilo, Jumat (12/7/)
Ia menyarankan agar petani mencabut tanaman yang terjangkit virus agar tidak menular ke tanaman sehat.
Meskipun demikian, tembakau di Kecamatan Krejengan masih terbilang baik karena hanya sebagian kecil yang terjangkit virus.
Susilo menyarankan agar petani yang tanaman tembakau mereka belum besar dapat mencabutnya dan menggantinya dengan yang lain.
Baca Juga: Harga Cabai Terus Melambung Tinggi, Begini Kata Petani
“Pada intinya itu penyakit ker-ker yang tidak sistemik, petani tidak perlu terlalu cemas. Apabila tanaman masih belum besar, maka bisa dicabut dan diganti dengan yang lain,” ungkapnya