TKP Penemuan jasad bayi ( Dok. Ist |
swarawarta.co.id – Polisi sedang melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan mayat bayi di dalam tong sampah di daerah Tembalang, Kota Semarang.
Mereka sedang mengumpulkan keterangan saksi yang menunjukkan bahwa ada dua orang yang mencurigakan berada di lokasi sebelum bayi tersebut ditemukan.
Mayat bayi tersebut ditemukan pada hari Jumat, tanggal 24 Mei, pagi hari di dalam tong sampah di depan bangunan koperasi di Jalan Berlian 1, RT 3 RW 5, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi kemudian membawa mayat bayi tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Baca Juga: Terciduk Akan Kubur Mayat Bayi, Sejoli di Sumedang Terancam 9 Tahun Penjara
“Hasil autopsi ada luka di kepala yang diduga penyebab meninggalnya korban,” kata Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar di kantornya, Rabu (29/5/2024).
Meskipun tidak ada CCTV di sekitar lokasi kejadian, penyelidikan terus dilakukan dan keterangan dari saksi-saksi akan terus dihimpun. Ada kabar tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang mencurigakan yang diketahui berboncengan motor sebelum mayat bayi tersebut ditemukan, dan polisi saat ini sedang mencari informasi lebih lanjut tentang keduanya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Tempat Aborsi Janin di Jakarta Utara yang Raih Rp 200 Juta selama 2 Bulan
“Saksi sebut ada yang berboncengan motor, laki-laki dan perempuan. Yang perempuan pakai helm. Motor tidak ada pelat, mereka bolak-balik di lokasi. Kami berupaya melakukan pengembangan,” tegasnya
Aji Nuswantoro, seorang pemulung, mengatakan bahwa dia menemukan mayat bayi tersebut di Jalan Berlian 1, RT 3 RW 5, Kelurahan Mangunharjo.
Saat ia sedang mencari sampah, dia melihat sebuah kepala kecil di dalam tong sampah.
Awalnya ia mengira itu adalah kepala boneka, tapi kemudian ia memanggil seseorang dari warung di dekat lokasi untuk membantunya memeriksa.
“Saya kira boneka. Tapi karena penasaran, terus saya menyampaikan kepada pemilik warung. Ternyata benar (bayi), tapi saya nggak berani membuka. Pak RW juga, nggak berani membuka,” kata Aji kepada wartawan di lokasi, Jumat (24/5).