Penyebab Siswa Malas Belajar di Sekolah |
Swarawarta.co.id –
Penyebab siswa malas belajar di sekolah, banyak sekali faktor yang mempengaruhi
anak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena kita tahu, pendidikan adalah landasan bagi masa depan
setiap individu, namun tidak jarang kita menemui siswa yang malas dalam belajar
di sekolah.
Kegiatan belajar yang seharusnya menjadi ajang untuk
mengembangkan potensi, seringkali terhambat oleh berbagai penyebab.
Berikut ini adalah
delapan penyebab siswa malas belajar di sekolah:
1. Kurangnya Motivasi
Siswa yang merasa minim motivasi seringkali menghadapi
kesulitan besar dalam mengejar pembelajaran yang bermanfaat. Motivasi yang
rendah sering kali muncul ketika siswa tidak dapat melihat bagaimana materi
pelajaran dapat berdampak pada kehidupan mereka di masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk
membantu siswa menjalin koneksi antara apa yang dipelajari di sekolah dengan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar karena mereka menyadari nilai sebenarnya dari pendidikan
mereka.
2. Metode Pembelajaran
yang Tidak Menarik
Metode pembelajaran yang monoton dan tidak menginspirasi
dapat membuat siswa merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Siswa
membutuhkan variasi dalam pendekatan pembelajaran untuk tetap terlibat secara
aktif.
Guru yang mampu menggunakan berbagai metode pembelajaran
yang menarik, seperti penggunaan teknologi, diskusi kelompok, atau proyek
kolaboratif, dapat membantu membangkitkan minat belajar siswa.
3. Kurangnya Dukungan
Orang Tua
Peran orang tua dalam memberikan dukungan dan dorongan
kepada anak-anak mereka dalam pendidikan sangatlah penting. Ketika orang tua
tidak aktif terlibat dalam perkembangan akademik anak-anak, siswa dapat merasa
terabaikan dan kehilangan dorongan untuk belajar.
Orang tua harus memberikan waktu dan perhatian yang cukup
kepada anak-anak mereka, membantu mereka dalam tugas-tugas sekolah, serta
memberikan pujian dan dorongan positif untuk pencapaian akademik mereka.
4. Tingkat Stress
yang Tinggi
Siswa yang mengalami tingkat stres yang tinggi seringkali
berjuang keras untuk berkonsentrasi dan berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Stres dapat disebabkan oleh tekanan akademik yang berlebihan,
masalah pribadi, atau perasaan tidak aman.
Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan keluarga untuk
memantau tingkat stres siswa dan memberikan dukungan serta sumber daya yang
sesuai untuk mengelola stres mereka.
5. Tidak Memiliki
Tujuan yang Jelas
Siswa yang tidak memiliki tujuan atau visi yang jelas
tentang masa depan mereka cenderung merasa bingung dan kehilangan arah dalam
pendidikan mereka. Penting bagi pendidik dan orang tua untuk membantu siswa
merumuskan tujuan pendidikan yang dapat memberikan motivasi dan arah yang
jelas.
Dengan memiliki tujuan yang konkret, siswa dapat merasa lebih
termotivasi untuk belajar karena mereka tahu persis apa yang ingin mereka
capai.
6. Kendala Kesehatan
Beberapa siswa mungkin menghadapi kendala kesehatan, baik
fisik maupun mental, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar
dengan baik. Masalah kesehatan seperti gangguan tidur atau depresi dapat secara
signifikan memengaruhi fokus dan produktivitas siswa.
Masyarakat harus lebih
memperhatikan kesejahteraan siswa dan memberikan dukungan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan ini sehingga siswa dapat belajar dengan lebih
efektif.
7. Pengaruh Teknologi
Sosial media dan perangkat elektronik lainnya dapat menjadi
distraksi yang sangat mengganggu bagi siswa. Ketika siswa menghabiskan terlalu
banyak waktu di dunia maya, ini dapat mengganggu konsentrasi mereka dan
merampas waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dengan serius.
Untuk
mengatasi masalah ini, penting bagi siswa untuk mempraktikkan penggunaan
teknologi yang bijaksana dan untuk orang tua serta pendidik untuk memberikan
panduan tentang manajemen waktu yang sehat dalam menggunakan perangkat
elektronik.
8. Kurangnya Dukungan
dari Lingkungan Sekolah
Faktor lingkungan sekolah juga memiliki dampak besar pada
motivasi siswa. Ketika siswa merasa bahwa sekolah tidak menyediakan fasilitas
yang memadai, hubungan yang positif dengan guru, atau lingkungan belajar yang
kondusif, mereka cenderung merasa tidak didukung dan kurang termotivasi untuk
belajar. Oleh karena itu, sekolah harus berupaya untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung, inklusif, dan merangsang minat belajar siswa.
Pewarta: Mulyadi
Editor: Galih Sandy
COPYRIGHT © Swarawarta