Gambar siskaeee (IG) |
SwaraWarta.co.id – Baru-baru ini polisi telah membongkar kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 5 pelaku mulai dari pemeran hingga produser. Bahkan polisi juga turut menyita beberapa peralatan syuting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu influencer yang terlibat dalam kasus ini adalah Siskaeee. Diketahui bahwa Siskaeee juga turut terlibat dalam film berjudul ‘Keramat Tunggak’. Dimana film ini dibuat oleh rumah produksi tersebut.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safitri Simanjuntak mengungkapkan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari pemeran film tersebut. Dimana keterangan ini termasuk kedalam proses penyidikan.
“Salah satunya film Keramat Tunggak. (Pemeran wanita) SKE dan VV. Salah satu pemeran wanita yang ada dalam film Keramat Tunggak yang beberapa waktu lalu telah diblokir kominfo,” ungkap Ade Safitri pada hari Senin, 11 September 2023.
Ade menyebutkan bahwa Siskaee dan Virly akan diperiksa pada pekan ini. Namun sayangnya, Ade belum membeberkan jadwal pemeriksaan terhadap keduanya. Sementara dari identifikasi, diketahui setidaknya ada 12 wanita dan 5 pria yang terlibat sebagai pemeran dalam film ini.
“Jadi perlu saya sampaikan di sini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model maupun selebgram,” ungkap Ade Safitri
Lebih lanjut Ade mengungkapkan bahwa, rumah produksi tersebut mencari para pemeran untuk bermain dalam film yang mereka produksi lewat sebuah kelompok. Bahkan pencarian talent pun juga dilakukan dengan profiling di media sosial.
“Cara merekrut para pemeran dalam konten video maupun film bermuatan asusila yang dimaksud, tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya,” ungkapnya.
Ade juga mengungkapkan bahwa para pemeran tidak terlibat kontrak dengan pelaku. Namun para pemeran hanya diberikan bayaran sesuai dengan kesepakatan. Para pemeran dalam film ini dibayar sekali setiap judulnya.
“Tidak terdapat kontrak untuk pemeran yang digunakan dalam pembuatan film asusila yang dimaksud. Jadi pembayaran hanya sekali di perfilm dengan kisaran pembayaran di angka Rp10 juta sampai Rp15 juta,” ungkapnya.
Selain itu Ade juga mengatakan bahwa para pemeran yang terlibat dalam film ini akan dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai saksi. Selanjutnya, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah para pemeran ini akan diproses secara hukum atau tidak.