Banjir di Libya menewaskan lebih dari 1.000 orang (Dok. AFP) |
SwaraWarta.co.id – Lebih dari 1.000 jenazah korban banjir bandang akibat badai melanda kota Derna, Libya. Tragedi ini juga mengakibatkan setidaknya 10.000 orang dikhawatirkan hilang di negara yang telah berkonflik selama satu dekade lebih.
Badai dahsyat melanda Libya, menghancurkan bendungan dan mengakibatkan seperempat kota Derna di bagian timur negeri itu hancur lebur. Diperkirakan, angka kematian akan terus meningkat di negara yang sudah lama dilanda konflik ini.
Laporan dari Reuters yang diberikan oleh seorang jurnalis yang sedang dalam perjalanan menuju Derna menggambarkan pemandangan yang mencekam. Kota pesisir dengan populasi sekitar 125.000 jiwa ini benar-benar hancur akibat Badai Daniel. Kendaraan terbalik di tepi jalan, pohon-pohon tumbang, dan rumah-rumah terendam banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka menemukan mayat-mayat tersebar di mana-mana, di laut, di lembah, dan di bawah reruntuhan bangunan,” kata Hichem Abu Chkiouat, Menteri Penerbangan Sipil di pemerintahan yang menguasai wilayah timur, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Selasa (12/9).
Dia menambahkan bahwa sekitar 25% dari kota tersebut hancur dan banyak bangunan yang roboh.
Selain Derna, kota-kota lain di wilayah timur Libya, termasuk Benghazi, juga terkena dampak dari badai ini. Tamer Ramadan, kepala delegasi Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jumlah korban tewas akan sangat besar.
Tragedi ini merupakan salah satu yang paling menghancurkan dalam sejarah Libya yang telah dilanda berbagai konflik selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah dan lembaga kemanusiaan lokal serta internasional diharapkan akan segera merespons untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada korban-korban yang terdampak.