Ilustrasi Alissa Wahid yang menghimbau masyarakat untuk tak pilih pemimpin yang menggunakan identitas politik (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Jelang pemilu 2024, banyak tokoh publik yang sering menyampaikan wejangan untuk memilih pemimpin yang baik. Hal ini juga turut disampaikan oleh putri mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Alissa Wahid.
Menurut Alissa, generasi muda dan juga masyarakat yang akan memilih pemimpin hendaknya tidak memilih pemimpin yang menggunakan politik identitas di pemilu tahun 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau pemilih pemula perhatikan betul calon pemimpinnya, harus yang punya gagasan untuk memajukan Indonesia. Jangan memilih justru calon yang mengedepankan identitas-identitas tertentu, identitas agama atau kesukuan,” ungkap Alissa pada hari Sabtu, (23/9).
Alissa yang merupakan tim Ahli Pokja Penguatan Moderasi Beragama Kementerian Agama dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan hal tersebut di hadapan 600 siswa sekolah dan madrasah di Bandung, Bali.
Lebih lanjut, Alissa juga mengatakan bahwa masyarakat harus senantiasa berkaca pada pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan juga Pemilu tahun 2019. Dimana pada tahun tersebut menurut Alissa marak politik identitas.
“Setelah itu kita harus naikkan lagi dengan susah payah, jadi kita memperkirakan tahun ini sentimen-sentimen seperti itu juga akan dipakai,” ungkap Alissa Wahid.
Selain itu, Alissa juga mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang rentan terhadap politik identitas. Hal inilah yang membuat Alissa tertarik untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, agar tidak memilih capres yang memakai politik identitas.
“Berdasarkan riset internasional, Indonesia, India dan Amerika Serikat itu penggunaan sentimen kebencian atas dasar agama itu kuat sekali pada pemilihan presiden,” ungkapnya.
“Jadi ini kita seperti memberi vaksin dulu supaya anak-anak ini nanti pada saat mendengarkan pesan-pesan beragama yang ekstrem mereka sudah punya vaksinnya, sudah paham beragama itu tidak begitu,” ungkapnya.
Seperti yang telah diketahui bersama, saat ini sudah terdapat 3 tokoh yang akan menjadi capres yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan juga Prabowo Subianto. Dari ketiga capres tersebut, hanya Anies Baswedan lah yang sudah memiliki wakil yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ketiga capres tersebut sudah memiliki pendukung yang cukup kuat. Terlebih ketiganya berasal dari partai yang cukup besar, sehingga persaingannya juga cukup ketat. Untuk menarik perhatian masyarakat, para capres terus melakukan aksi nyata di kalangan masyarakat mulai dari terjun ke lapangan langsung ataupun tidak.