Calon Presiden Prabowo Subianto (Dok. Humas Prabowo) |
SwaraWarta.co.id – Pasca bergabungnya partai Demokrat di koalisi Prabowo Subianto, membuat dukungan untuk Prabowo sebagai Capres semakin menguat.
Dukungan suara yang berasal dari simpatisan Partai Demokrat ini setidaknya akan menambah amunisi koalisi Prabowo Subianto untuk menang dalam perolehan suara.
Koalisi Prabowo Subianto di Pemenangan Capres ini semakin membuka peluang besar, pasalnya partai pendukung koalisi ini menjadi 4 partai.
Ini tentu saja membuat koalisi Prabowo Subianto menjadi sangat gemuk bila dibandingkan dengan para pesaingnya.
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto didukung oleh koalisi empat partai besar di Koalisi Indonesia Maju atau KIM.
Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Golongan Karya (Golkar), serta Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra.
Dengan masuknya Partai Demokrat tentu saja membuat Prabowo Subianto mendapatkan suntikan kekuatan baru.
Dengan bergabungnya partai-partai besar di kubu Prabowo, maka diperkirakan kursi parlemen akan dikuasai minimal sebanyak 45% atau sebanyak 264 kursi.
Akan tetapi dengan gemuknya koalisi yang mendukung Prabowo tidak serta menjadi jaminan kalau Prabowo bisa menang di pemilihan Capres 2024.
Belajar dari sejarah Pemilu sebelumnya, Prabowo Subianto harus kalah di Pemilu 2014 meskipun di dalam koalisinya tergabung lima partai besar.
Kala itu koalisi pendukung Prabowo terdiri atas Partai Amanat Nasional, Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, Golkar, serta Partai Bulan Bintang.
Prabowo harus kalah dari Joko Widodo yang hanya memiliki koalisi yang berisi empat partai saja, yakni: PKPI, Hanura, NasDem, PKB, serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dengan fakta ini, tentu saja Prabowo Subianto belum bisa terlalu yakin untuk bisa menang, karena pada saat Pemilu 2024 nanti, apa pun bisa terjadi dan mengubah segalanya.
Prediksi, elektabilitas, koalisi yang gemuk, tidak bisa menjamin kalau yang bersangkutan bisa naik di Pemilihan Presiden nantinya.
Pada tahun 2014 itu pula, meski koalisi Prabowo Subianto meraih banyak kursi di parlemen, tidak serta merta membuat Prabowo bisa menang dan menjadi presiden kala itu.
Koalisi Prabowo Subianto belum bisa jadi rujukan kalau di pemilihan nanti, Prabowo bisa menang di pemilihan presiden. Kita lihat saja pas harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT