Pemasangan garis polisi di TKP (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang terapis bernama Heni (41) warga Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara ditemukan tewas tanpa busana pada hari Jum’at, (29/9) dini hari.
Sebelum korban ditemukan tewas, warga sekitar sempat mendengar suara ribut di sekitar TKP. Lurah Sei Agul, mengungkapkan bahwa kekasih korban sempat datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut warga sekitar, dugaan sementara korban dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Sebab warga sekitar sempat mendengar suara ribut dari TKP.
“Dugaannya dibunuh sama pacarnya. Katanya sebelumnya, dari info saksi- saksi, dia habis ketemu pacarnya disitu mungkin karena cemburu,” ungkap Lurah Sei Agul pada hari Jum’at, (29/9).
Saat ditemukan, Heni terlentang di bilik kamar tanpa mengenakan busana. Di leher korban terdapat luka seperti bekas cekikan.
Sementara itu, mulut korban juga mengeluarkan darah akibat luka di bibir atas bagian dalam. Menurut Aidil, Heni merupakan pekerja terapis di tempat tersebut.
Selain itu, Heni juga biasa tinggal di tempat terapis tersebut. Menurut kesaksian warga, Heni sempat bertengkar dengan sang kekasih.
“Dia pekerja dan sendiri. Dia yang menjaga juga, bekerja. Katanya sempat bertengkar sama pacarnya. Menurut kesaksian warga,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Purba juga turut memberikan informasi terkait kasus tersebut. Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik tempat terapis.
“Majikannya perempuan datang, dipanggil-panggil Sari (Hani), Sari, gak nyaut. Masuk dia ke kamar ditengoknya (korban) udah telentang, telanjang bulat,” ungkap warga Purba.
Setelah menemukan korban, pemilik usaha langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kemudian polisi langsung datang ke lokasi untuk oleh TKP.
Kemudian jenazah korban dibawa oleh pihak kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
“Dia (korban) udah lama itu, sendiri (di dalam kios kusuk dan lulur). Dulu pernah juga kejadian hilang kereta pelanggannya,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Purba juga menjelaskan bahwa kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Sebab pada tahun 2018 silam, terapis juga sempat tewas dan kasusnya belum terungkap.
“Tapi kalau kejadian terapis kusuk tewas, ini udah dua kali kejadiannya. Sebelumnya tahun 2018 di dekat sini juga ada terapis dibunuh belum terungkap,” imbuhnya.
Selain itu, Purba juga mengatakan bahwa korban merupakan pribadi yang baik dan ramah. Bahkan korban merupakan pribadi yang selalu merakyat.
“Dia biasanya sore-sore beli rokok. Dia itu orangnya ramah, merakyat, dengan pekerjaannya seperti itu dia gak merendahkan dirinya,” terangnya.