Kemungkinan TikTok Shop Jadi Pesaing Shopee dan Tokpedia di E-Commerce Murni |
SwaraWarta.co.id – Pasca ditutupnya TikTok Shop dari peredaran platform jual beli online, diperkirakan akan muncul permasalahan baru.
TikTok Shop yang pada dasarnya adalah e-commerce diduga akan ikut meramaikan pasar jual beli online yang tentu saja berdiri sendiri dari TikTok yang akan murni menjadi social commerce saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini tentu saja sesuai dengan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah bahwa TikTok Shop harus berdiri sendiri bila ingin menjadi e-commerce murni.
Namun, hal ini akan menjadi permasalahan baru bila TikTok Shop berdiri sendiri di jalur e-commerce untuk melanjutkan kiprah sebelumnya.
Bila itu terjadi maka, persaingan e-commerce yang saat ini didominasi oleh dua raksasa e-commerce, yakni Tokpedia dan Shopee akan semakin sengit dengan pesaing baru.
Hal ini tentu saja akan merebut pasar kedua e-commerce besar tersebut sehingga disinyalir akan kembali memonopoli pasar.
TikTok Shop atau setelahnya mungkin akan berganti branding nama, pastinya akan menjadikan kedua e-commerce utama tersebut terganggu konsentrasinya oleh pesaing baru.
Hal itu tentu saja akan membuat kekhawatiran tersendiri bagi Tokped dan Shopee yang bisa jadi para pelanggannya akan lari ke pesaing baru dari brand baru TikTok Shop.
Apakah ini akan berimbas seperti terhadap pasar konvensional? Bisa jadi iya, akan tetapi imbasnya seperti apa, masih belum bisa dijelaskan lebih detail.
Tetapi secara kasat mata, imbas yang dimaksud adalah persaingan pasar akan semakin sengit di antara para e-commerce tersebut.
Atau bisa jadi para pelanggan Shopee dan Tokped akan lari ke TikTok Shop versi baru karena memiliki basic media sosial yang kuat dan populer.
Meski persaingan yang terjadi bisa jadi tetap sehat, konflik akan terjadi di antara persaingan para e-commerce tersebut.
Untuk saat ini, pangsa pasar Tokpedia dan Shopee sebagai e-commerce murni masih dalam persentase imbang yang masing-masing menembus kisaran angka di level 35%.
Sementara untuk saat ini, TikTok Shop ada di kisaran level 5% saja pasca dilakukan penutupan. Bila TikTok Shop beneran membentuk e-commerce, bisa jadi persentasenya ikut terkantrol.
Di tahun 2023 ini tingkat kemajuan TikTok merangkak pesat, dari yang semula 4,4% di tahun sebelumnya, kini sudah mencapai angka 13,2%.
Meski telah resmi ditutup, pihak TikTok Shop akan terus melakukan pendekatan dan koordinasi kepada pemerintah untuk pertimbangan rencana yang baik ke depannya.
Ada beberapa clue yang akan dilakukan oleh pihak TikTok Shop, bisa jadi akan membentuk brand baru versi TikTok Shop untuk bersaing di zona e-commarce.