Foto Hotman Paris (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Pengacara kondang Hotman Paris turut membuka suara terkait Dini Sera Arfianti atau DSA yang tewas Setelah dianiaya kekasihnya yang bernama Gregorius Ronald atau GR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti yang telah diketahui bersama, GR merupakan anak anggota DPR RI dari Fraksi PKB. GR sendiri baru-baru ini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap kekasihnya sendiri.
Mendengar hal ini, Hotman Paris juga membeberkan isi voice note DSA sebelum tewas. Voice note tersebut awalnya dikirim DSA kepada rekannya sendiri.
Dalam keterangan postingannya, Hotman Paris mengungkapkan bahwa isi voice note tersebut berisikan tentang curhatan dini sebelum tewas meninggal dunia.
“Curhat almarhum Andini ke temannya sebelum meninggal! Kasus anak DPR di Surabaya!,” tulis Hotman Paris pada keterangan postingannya.
Pada voice note tersebut terdengar suara Dini yang bergetar menahan tangis. Selain itu, Dunia juga mengungkapkan bagaimana sadisnya GR saat menganiaya dirinya.
Lebih lanjut, Dini juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa lelah dibanting oleh sang kekasih.
“Aku lelah Dela, kek aku dibanting-banting, aku nggak masalah, nggak apa,” ungkap Dini pada rekannya sendiri
Dalam postingan yang diunggah oleh Hotman Paris, terlihat ada 5 voice note yang dikirim Dini kepada rekannya.
Tidak hanya itu saja, Hotman Paris juga turut membongkar isi chat GR dengan teman yang berada di lokasi kejadian.
Pada chat tersebut, terlihat GR yang hendak menitipkan Dini kepada rekannya sendiri. Padahal kondisi Dini sudah tidak sadarkan diri.
Lebih lanjut, Hotman Paris juga mengajak pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini dengan tuntas. Salah satu caranya yaitu memanggil teman curhat korban.
“Polisi harus panggil teman curhat ini sebagai saksi!! Ayok keluarga korban temu Hotman 911 di kopi joni,” imbuh Hotman.
Sebelum tewas, DSA dan GR sempat terlihat bertengkar. Bahkan kondisi ini juga disaksikan oleh beberapa saksi.
Pada saat bertengkar dengan DSA, GR juga sempat memukul kepala korban dengan botol miras sebanyak dua kali. Bahkan GR juga sempat melindas sebagian tubuh korban.
Setelah didatangi oleh sekuriti, GR memasukkan DSA ke dalam mobilnya. Kemudian GR juga sempat membawa DSA ke apartemen pribadinya di Surabaya.
Saat tiba di apartemen, kondisi DSA semakin memburuk. Bahkan GR juga sempat memberikan nafas buatan untuk korban namun tidak ada respon.
Melihat sang kekasih yang sudah tidak ada respon, GR membawa DSA ke salah satu rumah sakit di kawasan Surabaya. Namun sayangnya, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.