Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa nilai-nilai sumpah pemuda sudah sejalan dengan reformasi birokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abdullah Azwar Anas dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta. Selain itu, Anas juga mengajak para ASN untuk bersemangat dalam mewujudkan reformasi birokrasi berdampak.
Dimana reformasi birokrasi berdampak merupakan harapan dari Presiden RI yakni Joko Widodo dan juga seluruh masyarakat Indonesia.
“Pada hari bersejarah ini saya mengajak seluruh ASN, khususnya ASN Kementerian PANRB, untuk semakin bersemangat mewujudkan reformasi birokrasi berdampak sebagaimana harapan Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia,” ungkap Anas pada hari Sabtu, (28/10).
Adapun nilai-nilai yang dimaksud oleh Anas meliputi nasionalisme, cinta Tanah Air, rela berkorban, dan gotong royong. Dadi sejarah sumpah pemuda dapat diambil nilai-nilai yang relevan, terutama dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Dalam peristiwa sumpah pemuda terdapat ikrar yang berbunyi satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa sebagai perwujudan rasa cinta bangsa dan Tanah Air.
Dengan ikrar tersebut, Anas mengungkapkan bahwa cinta tanah air berarti kita tengah berbuat baik kepada bangsa Indonesia.
“Cinta terhadap bangsa dan Tanah Air artinya kita berbuat sesuatu yang baik demi kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Anas juga turut menyoroti peribahasa, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Dimana peribahasa tersebut relevan dengan kondisi saat ini.
Menurut Anas, sebagai seorang ASN harus memiliki sifat gotong royong yang konsisten dalam mewujudkan bangsa yang berdaulat, bermartabat, khususnya dalam pergaulan dunia internasional.
“Nilai kerelaan berkorban yang digaungkan dalam sumpah pemuda, seharusnya diaktualisasikan dalam upaya kita untuk mencapai sasaran reformasi birokrasi, yaitu terwujudnya pemerintahan yang bersih, bebas KKN, meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja, meningkatnya kualitas pelayanan publik, serta mengutamakan pelayanan publik,” tegas Anas.
Dalam sejarah sumpah pemuda, pemuda tidak hanya mementingkan kepentingan golongan saja. Sebab para pemuda hanya berfokus pada cara menjaga bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah.
“Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan, kelompok sangat relevan dengan semangat pembangunan nasional kita, khususnya dalam mewujudkan birokrasi yang bersih kompeten, akuntabel dan melayani,” ungkapnya.
Anas juga berharap agar momentum hari sumpah pemuda dapat dijadikan sebagai sarana mengintrospeksi diri.
Sebab dengan cara ini, generasi mudah bisa mengetahui sejauh mana telah menghayati nilai-nilai luhur sumpah pemuda.