Dibalik keindahan alam Telaga Ngebel, terdapat sejumlah kisah mistis di dalamnya. ( FB/ Semua Tentang Ponorogo) |
SwaraWarta.co.id – Telaga ngebel merupakan salah satu pariwisata potensial yang dimiliki oleh kabupaten Ponorogo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keindahan alam yang disajikan oleh telaga ngebel mampu memikat hati wisatawan. Terlebih wisata ini masih asri.
Terlepas dari keindahan yang ditawarkan, Telaga Ngebel menyimpan berbagai macam kisah mistis. Berikut kisah mistis yang beredar di kalangan masyarakat:
1. Baru Klinting
Dari cerita yang beredar, dulunya ada ular besar jelmaan Patih Kerajaan Bantaran Angin. Ular tersebut kemudian memasuki desa.
Saat akan disembelih masyarakat, ular tersebut tiba-tiba berubah menjadi seorang anak kecil. Kemudian anak kecil tersebut membuat sayembara bagi orang yang bisa mencabut lidi dari tanah.
Karena tidak ada masyarakat yang bisa mencabutnya, anak tersebut mencabut lidi tersebut sendiri. Secara tiba-tiba dari bekas lidi keluar air kemudian menjadi telaga.
2. Suara Misterius
Tahun 2011 lalu masyarakat sekitar ngebel dihebohkan dengan kemunculan suara misterius dari arah telaga.
Suara misterius tersebut seperti gemuruh air dan pergerakan tanah yang menggelegar. Banyak yang beranggapan suara tersebut berasal dari penunggu telaga.
Namun, menurut BMKG suara tersebut berasal dari pergerakan tanah yang terjadi di daerah tersebut.
3. Belut Raksasa
Menurut mitos yang beredar dulunya sebelum dibangun PLTA terdapat sebuah makhluk besar seperti belut raksasa.
Bahkan kabarnya raksasa tersebut nyaris membuat nelayan jatuh lantaran gelombang yang dihasilkan menerjang perahu.
Sejauh ini belut raksasa yang diceritakan secara turun-temurun tidak lagi terlihat di kalangan masyarakat.
4. Larangan Meludah Sembarangan
Kisah mistis telaga ngebel juga identik dengan sejumlah larangan. Salah satu larangan tersebut yakni tidak meludah di telaga.
Selain itu, pengunjung telaga ngebel juga diharuskan untuk menjaga ucapan dan menghindari perkataan kotor.
Konon jika meludah di telaga ngebel pengunjung akan mendapatkan kesialan maupun tidak selamat.
5. Ritual Larungan
Telaga ngebel memiliki tradisi tahunan berupa Larungan dengan mengirim tumpeng ke danau.
Acara ini bertujuan untuk menghormati roh leluhur yang berada di sekitaran telaga Ngebel.
Tumpeng yang dikirimkan ke telaga berisikan hasil panen seperti buah-buahan hingga sayur mayur. Acara ini digelar pada 1 Suro atau 1 Muharam.
Terlepas dari kisah mistis Telaga Ngebel, sebagai pengunjung memang diharuskan untuk mematuhi adat-istiadat berlaku.
Hal ini bertujuan sebagai alternatif untuk menghormati kepercayaan masyarakat sekitar sekaligus menjaga keselamatan selama berwisata.