Isi percakapan hoax terkait pelecehan mana yang dilakukan oleh anak BEM FMIPA UNY ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id– MF (21) atau anak BEM FMIPA yang sempat dituding lecehkan mahasiswa baru kini diperbaiki nama baiknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Status MF sebagai anak BEM FMIPA kabarnya juga akan dikembalikan seperti sedia kala usai tudingan tersebut dinyatakan hoax.
Sebelumnya MF sempat dirujak oleh sejumlah warganet setelah beredar narasi pelecehan seksual yang mencantumkan NIM miliknya.
Kemarin pihak kepolisian mengungkapkan bahwa MF merupakan korban dari tudingan miring tersebut.
Tidak hanya itu saja, pihak kepolisian juga telah menetapkan remaja berinisial RAN (19) sebagai pelaku.
RAN ditetapkan sebagai pelaku usai menyebarkan berita palsu atau hoax terkait dengan pelecehan seksual yang diduga dialami oleh mahasiswa baru.
Ali Mahmudi selaku Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya FMIPA UNY mengaku bahwa pihaknya akan berkonsultasi untuk memperbaiki nama korban yakni MF.
“Kami nanti akan konsultasi dulu dengan pimpinan. Ini berita betul-betul baru bagi kami jadi nanti biar kami konsultasi dulu agar langkah kami juga prosedural,” ujarnya.
Ali juga menjelaskan bahwa dirinya sangat bersyukur atas terbongkarnya kasus tersebut.
Hal ini menjadi bukti bahwa di FMIPA UNY tidak ada kasus pelecehan seksual seperti berita yang beredar.
“Kami pertama bersyukur bahwa informasi yang kemarin viral yang masih meragukan ternyata sudah clear. Bahwa tentu pertama tidak ada atau belum ada korban kekerasan seksual di UNY itu berarti berita itu dengan informasi tadi masih hoaks ya,” jelasnya.
Di samping itu, ketua BEM FMIPA UNY yakni Dony Setyawan menjelaskan bahwa imbas dari hoax tersebut status MF sempat digantungkan.
Namun setelah berita yang beredar terbukti hoax atau tidak benar maka status dari MF akan dikembalikan seperti semula.
Doni menjelaskan bahwa korban yakni MF sempat terpukul atas tudingan telah melecehkan maba.
Bahkan kabarnya pengurus BEM akan terus melakukan pendampingan terhadap korban.
Tidak hanya itu saja, Doni juga menjelaskan bahwa baik BEM maupun pihak kampus terus menjaga komunikasi dengan korban.
“Pastinya untuk pendampingan, komunikasi kita entah dari pengurus BEM, pihak fakultas ataupun satgas UNY tidak pernah luput, atau tidak berhenti komunikasi kepada MF ini dan pastinya kerabat-kerabatnya juga kita bangun komunikasi,”jelas Doni kepada awak media.
Direskrimsus Polda DIY, Kombes Idham Mahdi menjelaskan bahwa motif pelaku adalah sakit hati.