Ilustrasi pemerkosaan anak SMP di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang siswi SMP berinisial A (13) di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat diduga diperkosa oleh beberapa remaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian tersebut dilakukan oleh pelaku di atas bukit yang tidak jauh dari rumah korban. Akibat peristiwa ini pelaku telah menangkap 2 orang yang diduga pelaku
Tidak hanya itu saja, pihak kepolisian juga menangkap 2 orang lainnya yang juga terlibat dalam aksi bejat tersebut.
Pelaku pemerkosaan berinisial M (18) dan L (15). Sementara 2 orang yang juga terlibat dalam kasus ini berinisial J (18) dan H (18).
Peristiwa tidak senonoh tersebut telah tejadi pada bulan Oktober 2023.
Pada saat diwawancara oleh awak media, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Hizkia Siagian juga membenarkan adanya kasus pemerkosaan yang dialami anak SMP.
“Pelaku utamanya ada dua orang. Satu dewasa inisial M (18) dan satu anak inisial L (15). Dua pelaku lainnya inisial J (18) dan H (18),” ungkap AKP Hazkia pada Jum’at, (17/11).
Menurut keterangan AKP Hazkia, peristiwa ini terjadi saat korban bersama dengan kedua temannya yakni MA dan F pergi ke bukit untuk mencari biji Jambu mete.
Namun diwaktu yang bersamaan, pelaku bersama rekannya justru menghampiri korban dan melakukan pemerkosaan terhadap korban.
“Pelaku M dan L langsung menghampiri korban kemudian memegang korban yang selanjutnya melakukan pemerkosaan,” ungkap AKP Hazkia.
Sementara pelaku yang berinisial J bertugas mengawasi situasi dan juga mengancam kedua teman korban yakni MA dan F.
Di waktu yang bersamaan, kedua rekan korban menangis sebab diancam dengan sebilah parang agar tidak berteriak.
Setelah melakukan pemerkosaan terhadap korban, para pelaku meninggalkan TKP untuk kembali ke rumah masing-masing.
Tidak hanya itu saja, pelaku juga memerintahkan korban dan kedua rekannya untuk kembali ke rumah.
“Korban bersama rekannya disuruh balik ke rumah setelah pelaku melancarkan pemerkosaan,” ungkap Hizkia.
Pada tanggal 14 November 2023, paman korban yang berinisial AD menanyakan kepada korban alasannya tidak mau sekolah. Dari sinilah korban mulai bercerita tentang kejadian yang dialaminya.
“Pada hari Selasa 14 November 2023, AD yang merupakan paman korban menanyakan kepada korban kenapa tidak mau sekolah, selanjutnya korban menceritakan bahwa alasan tidak mau sekolah karena trauma sudah diperkosa oleh para pelaku,” ungkapnya.
Mendengar pengakuan korban, AD segera melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Praya Barat Daya untuk diproses secara hukum.
Saat ini pelaku yang berinisial J, H dan L sudah berhasil di tahan. Namun pelaku dengan inisial M berhasil kabur serta keberadaannya masih dilacak oleh pihak kepolisian.