Bill Gates prediksi AI mampu mempersingkat jam kerja. ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Kecerdasan Buatan atau sering disebutkan dengan AI semakin menunjukkan kebolehannya hal ini juga diakui oleh Bill Gates.
Walaupun kecerdasan buatan atau AI tidak dapat menggantikan manusia, Bill Gates memprediksi teknologi tersebut bisa memotong jam kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Bill Gates dalam acara podcast ” what now” yang dipandu oleh trevor Noah.
Saat Dinata terkait dengan ancaman yang berpotensi timbul akibat teknologi AI, Bill Gates menjelaskan bahwa kecerdasan buatan berguna untuk menekankan kerja manusia agar tidak terlalu keras.
Dikutip dari Bussines Indisder Minggu, 26/11 Gates mengungkapkan bahwa teknologi AI bisa memangkas waktu kerja.
“Jika pada akhirnya Anda berhasil mewujudkan masyarakat di mana Anda hanya perlu bekerja tiga hari seminggu, mungkin itu tidak masalah,” ujar Gates dalam acara tersebut.
Di hadapan Noah, Gates juga menjelaskan gambaran dunia mesin yang bisa mengerjakan berbagai hal seperti memasak dan kegiatan lain.
Hal ini membuat manusia tidak perlu bekerja lebih keras sekitar 5 hari per Minggu untuk mendapatkan gaji.
Tidak hanya itu saja, Bill Gates juga mengatakan bahwa kini tujuannya hidup bukan hanya tentang pekerjaan.
Seperti yang diketahui, sejak berusia 18 tahun hingga 40 tahun Gates disibukkan dengan Microsoft.
Prediksi yang diutarakan oleh Bill Gates ini cukup menyita perhatian banyak pihak di berbagai penjuru dunia.
Hal ini lantaran sebelumnya Gates sempat mengutarakan ancaman bahaya dari AI atau teknologi kecerdasan buatan.
Bulan Juli lalu, Bill Gates sempat menuliskan keterangan sepanjang 3.000 kata di blog miliknya terkait dengan potensi dampak dari AI.
Usut punya usut ternyata bukan hanya Bill Gates saja yang memprediksi bahwa AI bisa memperpendek jam kerja seseorang.
Prediksi serupa dijelaskan oleh CEO JPMorgan Jamie Dimon yang menjelaskan bahwa era AI ini membuat seseorang hanya perlu bekerja sekitar 3.5 hari per Minggu.
“Anak-anak Anda akan hidup hingga usia 100 tahun dan tidak menderita kanker karena teknologi dan mereka mungkin akan bekerja 3,5 hari seminggu,” ujar Simon beberapa waktu lalu.
Seperti yang diketahui, saat ini sudah banyak negara lain yang melakukan uji coba sistem jam kerja 4 hari per Minggu.
Bahkan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat sudah banyak yang menerapkan sistem tersebut.