Israel kembali menyerang Gaza dengan ratusan rudal. (Sumber Foto: Facebook @Roya News English_ |
SwaraWarta.co.id – Jalur Gaza kembali dihujani serangan oleh
tentara Israel pada hari Sabtu kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangan intens pasukan Israel itu dilakukan dengan
membombardir kawasan Gaza bagian selatan.
Serangan Israel tersebut tentu saja mengancam rencana
perundingan yang membahas pembebasan sandera serta pemulihan genjatan senjata
yang direncanakan.
Israel menyerang kawasan Khan Younis yang merupakan wilayah
yang dipenuhi oleh banyak pengungsi yang melarikan diri sebelum adanya teror
pemboman oleh pihak tentara zionis.
Menurut informasi media, angkatan udara Israel melakukan
serangan masif atas Hamas di Gaza dengan 400 serangan dalam sehari.
Serangan menghancurkan banyak-banyak gedung sekaligus banyak
menimbulkan korban dalam satu malam.
Salah satu direktur sebuah rumah sakit di Gaza menyebutkan
bahwa akibat serangan tersebut, instalasi gawat darurat rumah sakit yang dibawahinya
kebanjiran banyak pasien.
Serangan ini sangat disayangkan, mengingatkan hal ini
dilakukan setelah sehari diadakannya perundingan untuk rencana perpanjangan
jangka gencatan senjata.
Perundingan gencatan senjata sebelumnya telah menghasilkan
kesepakatan di mana, diadakannya pembebasan sandera oleh Hamas sebanyak sekitar
100-an orang.
Bersamaan dengan itu pula, sejumlah sandera dari pihak
Palestina juga ikut dibebaskan oleh pasukan Israel.
Dalam upaya perundingan gencatan sebelumnya itu tercatat,
pejabat dari Mesur juga dari Qatar bertindak sebagai pihak yang menengahi kedua
negara yang sedang terlibat konflik.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyebutkan upaya
perundingan yang dilakukan kedua pihak mengalami kebuntuan.
Serangan yang terus terjadi kian memprihatinkan mengingat
korban terus berjatuhan. Gedung dan beberapa fasilitas umum ikut terkena dampak
serangan masif dari Israel tersebut.
Netanyahu, sebelumnya ada dalam keadaan tertekan mengingat
para keluarga yang disandera pihak Hamas yang menuntut diadakan upaya
perundingan untuk kesepakatan pembebasan.
Dengan serangan yang dilakukan oleh Israel kembali membuat
perjanjian damai kedua belah pihak untuk sementara waktu masih gagal.