Calon presiden Ganjar Pranowo (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Calon Presiden RI, Ganjar Pranowo, berjanji untuk mengurangi industri ekstraktif di Kalimantan Timur yang akan menjadi lokasi ibu kota negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kebutuhan industri seharusnya beralih ke energi hijau yang tidak merusak lingkungan.
Jika ia terpilih sebagai Presiden, ia akan secara bertahap mempersiapkan transisi menuju energi hijau untuk mengurangi dampak buruk di lingkungan.
“Kami siapkan transisi energinya biar ekstraksi ini pelan-pelan bisa kami kurangi, terus kemudian tidak merusak,” kata Ganjar pada hari Selasa, (5/12) di Balikpapan.
Ganjar juga akan mengevaluasi industri-industri besar yang beroperasi di Kalimantan Timur, karena adanya industri ilegal yang merusak lingkungan.
Ganjar percaya bahwa industri yang legal memiliki proses yang baik, seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDL) dan kontrol rutin, tidak merusak lingkungan.
Lebih lanjut, Ganjar juga menekankan pentingnya pendidikan tentang lingkungan hidup untuk para pelajar.
“Itu butuh teknologi, SDM yang bagus, dan mesti memilah dan memilih mana yang akan terus kami ekstraksi dan mana yang akan kami siapkan transisi,” sambungnya.
Menurutnya, edukasi tentang ekonomi hijau dan ekonomi biru harus disosialisasikan kepada masyarakat agar lebih memahami lingkungan hidup.
“Ekonomi sirkular menengah ke bawah sudah mengerti ekonomi hijau, ekonomi biru, ini edukasi. Ilmu-ilmu baru inilah yang perlu disosialisasikan ke bawah,” pungkas Ganjar.
Pendidikan ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum guru, karena para anak muda sudah sangat sadar akan isu ini.
Ganjar memahami bahwa pengetahuan masyarakat terkait perubahan iklim masih belum menyeluruh, sehingga pendidikan harus dimulai sejak dini.
“Pendidikan tidak ada yang lain. Bisa dititipkan pada kurikulum guru-guru dengan sebuah isu yang baru dan anak muda sekarang sudah sangat aware pada isu itu,” imbuhnya.