SwaraWarta.co.id – Sebuah truk bermuatan bata ringan (hebel) mengalami kecelakaan dan menabrak gapura di Desa Sayutan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Akibat kejadian ini, sopir dan kernet truk meninggal dunia.
Truk tersebut berangkat dari Bojonegoro menuju Sampung, Ponorogo. Namun, sopir diduga tidak mengenal medan jalan yang dilalui karena hanya mengandalkan petunjuk arah dari aplikasi Google Maps.
Menurut Kasat Lantas Polres Magetan, AKP Ade Andini, rute yang dipilih sopir ternyata berbahaya karena kontur jalan di kawasan Parang, Magetan, banyak tanjakan dan turunan tajam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan bahwa jalur yang lebih aman seharusnya melalui Madiun menuju Ponorogo, karena jalan di sana cenderung lebih landai dan aman bagi kendaraan besar seperti truk.
“Harusnya Jalan Madiun Ponorogo lebih landai tidak banyak tanjakan dan turunan jika dibanding melewati Parang Magetan,” jelas Ade.
Diduga, truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan akhirnya menabrak gapura desa.
AKP Ade juga menekankan pentingnya memilih sopir yang berpengalaman, terutama jika melewati wilayah Magetan yang didominasi daerah pegunungan seperti Plaosan, Poncol, Parang, dan Panekan.
“Kita sering sosialisasi bahwa Magetan banyak jalan tanjakan dan menurun utamanya Plaosan, Poncol, Parang dan Panekan. Harus waspada. Lebih baik cari sopir berpengalaman dan mengetahui medan,” tandas Ade.
Hal senada juga disampaikan Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar. Ia mengingatkan bahwa siapa pun yang ingin berkendara di wilayah pegunungan Magetan harus ekstra hati-hati.
“Kita sering imbau agar bawa sopir berpengalaman jika ke Magetan yang wilayah pegunungan,” tandas Sulanjar.