Swarawarta.co.id – Solo kembali menjadi sorotan setelah seorang pengacara bernama Muhammad Taufiq melayangkan gugatan terhadap keabsahan ijazah milik Presiden Jokowi ke Pengadilan Negeri (PN) Solo.
Gugatan ini tak hanya melibatkan Presiden Jokowi sebagai tergugat, namun juga mencantumkan tiga pihak lain, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo, SMAN 6 Solo, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Taufiq bersama tim kuasa hukumnya resmi mendaftarkan gugatan tersebut pada hari ini. Menurutnya, dasar gugatan diajukan ke PN Solo karena Jokowi memiliki alamat domisili di Solo serta pertama kali berkiprah di dunia politik melalui jalur pencalonan sebagai Wali Kota Solo.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya, Taufiq mengungkapkan bahwa KPU Kota Solo digugat karena dianggap hanya melakukan verifikasi terhadap fotokopi ijazah yang dilegalisir tanpa melakukan pengecekan terhadap data asli.
“Dari tim kami menemukan satu fakta, Pak Jokowi itu ijazah SMA-nya, ada yang mengatakan dari dari laman UGM dari SMAN 6 (Solo), itu pasti tidak. Kami menemukan teman seangkatan Pak Jokowi ijazahnya bukan SMAN 6, pada saat itu tapi SMPP, yaitu (Sekolah) Menengah Pembangunan Persiapan,” kata Taufiq kepada media di PN Solo, dilansir detikJateng, Senin (14/4/2025).
Ia menilai hal ini menimbulkan keraguan terhadap keaslian dokumen yang digunakan dalam proses pencalonan.
Gugatan juga diarahkan kepada SMAN 6 Solo, karena menurut Taufiq, sekolah tersebut baru berdiri pada tahun 1986.
Ia berpendapat bahwa siswa lulusan sebelum tahun tersebut semestinya berasal dari Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), bukan SMAN 6, sehingga keabsahan ijazah yang diterbitkan sebelum tahun berdirinya sekolah perlu ditelusuri lebih lanjut.
Universitas Gadjah Mada (UGM) pun turut masuk dalam daftar tergugat. Meski belum dijelaskan secara rinci alasan UGM digugat, hal ini diyakini berkaitan dengan proses penerimaan atau keabsahan ijazah Jokowi sebagai lulusan kampus tersebut.
“UGM ini kan membuat sebuah kenaifan, dari saya sekolah SD-SMP-SMA sampai kuliah S3, ijazah itu bukti seseorang pernah sekolah, kuliah, dan menyelesaikan sekolahnya. Jadi tidak mungkin ijazah ditahan atau diarsipkan di sekolah. Yang kedua, ijazah itu hanya satu, kalau ijazah hilang diterbitkan SKPI (Surat Keterangan Pengganti Ijazah). Jadi sampai kiamat tidak pernah ada namanya ijazah itu dua,” jelasnya.
“Yang jadi pertanyaan, kalau dari data yang kami punya, bahwa ijazah SMA-nya tidak beres. Mungkin tidak insinyurnya beres? Tentu tidak beres,” imbuhnya.
Menanggapi kabar tersebut, Humas Pengadilan Negeri Solo, Bambang Ariyanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima gugatan dari Muhammad Taufiq.
“Diterima hari ini, tanggal 14 April 2025. Perkara no: 99/Pdt.G/2025/PN Skt,” kata Bambang.
Ia menyatakan bahwa proses verifikasi atas berkas gugatan tengah berlangsung sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.