SwaraWarta.co.id – Farhan (30) terlihat sibuk menyiapkan dagangannya untuk pelanggan yang ingin menikmati Gulai Tikungan (Gultik) khas Bandung.
Menurutnya, Gultik di Bandung berbeda dengan Gultik yang ada di Blok M, Jakarta Selatan, yang sering jadi favorit anak muda.
“Beda, kalau di Blok M (Jakarta) itu porsinya sangat sedikit. Sedangkan kami porsinya banyak, jadi puas, ” ucap Farhan kepada Tim Ekspedisi Mudik Lebaran 2025, Cisangkuy, Bandung, Jawa Barat, Rabu malam (2/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Farhan menjelaskan bahwa Gultik khas Bandung memiliki cita rasa yang berbeda, terutama pada kuah gulainya yang kental dan potongan daging yang banyak.
Bahan baku yang digunakan juga sangat penting, yaitu santan asli, yang membuat rasa gurihnya sangat terasa di lidah.
Ia juga mengatakan bahwa dagangannya beroperasi mulai pukul 18.00 WIB hingga 04.00 WIB dini hari. Namun, ia mengeluhkan sedikitnya pembeli karena hujan yang turun sejak pagi.
“Hari ini agak sedikit berkurang, karena hujan sejak tadi. Ramainya kalau tidak hujan, dagangan kami diserbu banyak orang, ” kata Farhan, menjelaskan.
Menurut Farhan, jika cuaca cerah, dia bisa menjual puluhan porsi Gultik. Meski porsinya cukup besar, terkadang ada pelanggan yang meminta porsi lebih kecil dari biasanya.
Di sela-sela melayani pelanggan, Farhan juga berbagi tips tentang cara makan Gultik yang benar. Biasanya, para pelanggan akan mulai dengan menyeruput kuah hangat yang ada di piring, lalu dilanjutkan dengan makan nasi dan daging sapi.