Swarawarta.co.id – Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Misa Requiem di Gereja Katedral, Jakarta, untuk mengenang Paus Fransiskus yang telah meninggal.
Ia mengenang momen kebersamaannya dengan Paus saat berkunjung ke Indonesia pada September tahun lalu, terutama saat Paus mengunjungi Masjid Istiqlal.
“Kesan saya pribadi kepada mendiang almarhum adalah ketika saya berjabat tangan tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Ketika saya cium kepalanya dua kali, dia mencium tangan saya berkali kali,” ujar Menag Nasaruddin sebelum misa di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4/2025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nasaruddin meminta umat Katolik dan Islam untuk memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus. Ia mengungkapkan kehilangan mendalam atas sosok Paus yang dianggapnya sebagai pribadi baik.
“Pertama berapa perlunya mengedepankan dialog perdamaian, bukan dengan cara kekerasan karena kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan secara konstruktif,” ucap dia.
“Kedua bagaimana menggunakan bahasa agama, mengajak pada warga, umat beragama, untuk sadar sepenuh hati, bersahabat dengan lingkungan hidup, lingkungan alam. Jadi kita jangan sampai merusak alam, mempercepat dunia ini kiamat,” sambungnya.
Nasaruddin menekankan pentingnya melanjutkan semangat harmoni dan toleransi yang diadvokasi oleh Paus.
“Karena itu mari kita ambil pelajaran berharga dari beliau. Memang beliau sudah wafat, tapi insyaallah tetap hidup pesan-pesannya dalam batin kita,” imbuhnya.
“Orang bijak tidak pernah wafat, melainkan dia semakin hidup. Seperti lilin yang menyala dalam kalbu dan pikiran kita masing-masing. Kemanapun kita pergi, di situ ada cahaya,” lanjut dia.