SwaraWarta.co.id – Teknologi eSIM, atau embedded SIM, hadir sebagai inovasi yang menjanjikan kemudahan dan fleksibilitas dalam menghubungkan perangkat seluler.
Alih-alih kartu SIM fisik, eSIM tertanam langsung di dalam perangkat, memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan paket seluler dari berbagai operator secara digital.
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat beberapa kelemahan eSIM yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda sepenuhnya beralih ke teknologi ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu kendala utama eSIM adalah keterbatasan dukungan perangkat. Meskipun semakin banyak ponsel pintar, tablet, dan perangkat wearable yang mengadopsi teknologi ini, belum semua perangkat di pasaran mendukung eSIM.
Ini berarti, jika Anda memiliki perangkat lama atau perangkat dengan spesifikasi tertentu, kemungkinan besar Anda tidak dapat menikmati fleksibilitas yang ditawarkan eSIM.
Selain itu, proses transfer eSIM antar perangkat tidak selalu mulus. Berbeda dengan kartu SIM fisik yang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu ponsel ke ponsel lain, transfer profil eSIM seringkali melibatkan proses yang lebih rumit dan bergantung pada kebijakan operator.
Beberapa operator mungkin mengenakan biaya untuk transfer eSIM atau bahkan membatasi frekuensi transfer dalam periode tertentu. Hal ini tentu menjadi kendala jika Anda sering berganti perangkat.
Ketergantungan pada koneksi internet juga menjadi kelemahan signifikan dari eSIM. Untuk mengaktifkan atau mentransfer profil eSIM, perangkat Anda harus terhubung ke internet.
Ini bisa menjadi masalah ketika Anda berada di area tanpa koneksi Wi-Fi atau data seluler, terutama saat Anda baru membeli perangkat baru atau sedang bepergian ke luar negeri.
Lebih lanjut, potensi masalah kompatibilitas operator masih menjadi perhatian. Meskipun idealnya eSIM memungkinkan Anda untuk dengan mudah beralih antar operator, dalam praktiknya, tidak semua operator mendukung semua jenis perangkat eSIM.
Anda perlu memastikan bahwa operator pilihan Anda kompatibel dengan perangkat eSIM Anda, dan proses aktivasi mungkin berbeda-beda antar operator.
Terakhir, dari sudut pandang teknis, perbaikan perangkat dengan masalah eSIM bisa lebih rumit. Karena chip eSIM tertanam di dalam perangkat, penggantian atau perbaikan modul eSIM yang rusak mungkin memerlukan keahlian khusus dan peralatan yang tidak dimiliki oleh semua teknisi ponsel.
Meskipun eSIM menawarkan banyak keuntungan, penting untuk menyadari keterbatasan-keterbatasan ini. Pertimbangkan dengan matang kebutuhan dan kebiasaan penggunaan perangkat seluler Anda sebelum memutuskan untuk sepenuhnya mengadopsi teknologi eSIM.
Dengan memahami kelemahan eSIM, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan menghindari potensi masalah di kemudian hari.