SwaraWarta.co.id – Menjelang perayaan Lebaran Ketupat, banyak warga mulai sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat ketupat. Ada yang memilih membeli langsung di pasar, namun tak sedikit pula yang membuat ketupat sendiri di rumah.
Momen ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang janur dan anyaman ketupat. Salah satunya adalah Ruroh, pedagang janur di Pasar Legi Jombang. Ia mengaku mendapatkan banyak keuntungan menjelang Lebaran Ketupat.
Ruroh menjual janur dalam dua bentuk, yaitu janur utuh dan janur yang sudah dianyam menjadi selongsong ketupat. Penjualan janurnya mulai meningkat sejak hari kedua Lebaran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Harga yang ditawarkan pun bervariasi. Untuk janur ukuran kecil, dijual Rp 6.000 per ikat (isi 10 helai). Sedangkan untuk janur yang sudah dianyam, dijual Rp 10.000 per ikat isi 10 buah. Kalau ukuran selongsong lebih besar, harganya Rp 8.000 per ikat.
Tak hanya janur, makanan siap saji seperti lontong, ketupat matang, dan lepet juga laris diburu pembeli. Ruroh menjual lontong Rp 15.000 per 10 biji, sedangkan ketupat matang dibanderol Rp 30.000 per 10 biji.
”Lebaran hari kedua sampai sekarang rame terus,” jelasnya
Selain itu, buah kluwih yang biasanya digunakan sebagai bahan sayur lodeh juga ikut naik harga. Kalau biasanya hanya Rp 2.000 per buah, kini naik jadi Rp 5.000 meskipun ukurannya kecil.
”Musim Lebaran ketupat gini kluwih mahal, biasanya Rp 2 ribu, sekarang Rp 5 ribu kecil-kecil,” pungkas pedagang Pasar Legi Jombang sejak 1990 tersebut.
Dengan meningkatnya permintaan janur dan makanan khas Lebaran Ketupat, para pedagang seperti Ruroh pun merasakan berkah dan panen cuan dari momen tahunan ini.