SwaraWarta.co.id – Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta resmi menunjuk komedian terkenal, Lies Hartono atau yang akrab dikenal sebagai Cak Lontong, sebagai Duta Keterbukaan Informasi.
Pengumuman ini disampaikan dalam acara peluncuran program KIP Coaching Clinic dan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) yang digelar di Jakarta, Kamis lalu.
Wakil Ketua KI DKI Jakarta, Luqman Hakim Arifin, menjelaskan bahwa penunjukan Cak Lontong ini mirip seperti di tingkat nasional, di mana Mahfud MD menjadi duta keterbukaan informasi untuk Komisi Informasi Pusat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau di KI Pusat ada pak Mahfud MD sebagai duta informasi. Di DKI, kami tunjuk Cak Lontong sebagai dutanya,” kata Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta Luqman Hakim Arifin di Jakarta, Kamis, saat Launching KIP Coaching Clinik dan Focus Grup Discussion KI DKI.
Menanggapi penunjukan tersebut, Cak Lontong menyatakan kesiapannya untuk membantu menyosialisasikan keberadaan dan peran Komisi Informasi kepada masyarakat luas.
Menurutnya, keterbukaan informasi adalah hal yang mendesak saat ini. Bila informasi penting tidak tersampaikan dengan baik, bisa menimbulkan berbagai masalah.
Ia menegaskan bahwa yang penting bukan soal gelar atau jabatannya sebagai duta, tetapi fungsinya dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
“Bukan masalah jabatannya, tetapi secara fungsi itu lebih penting. Kita tahu bahwa sosialisasi tentang komisi informasi ini mungkin belum bisa banyak dirasakan masyarakat kehadirannya,” katanya.
Sebelumnya, KI DKI Jakarta mengungkapkan bahwa mereka menggelar pelatihan keterbukaan informasi publik karena merasa bertanggung jawab secara moral.
Dari total 519 badan publik yang dipantau melalui sistem E-Monev 2024, sebanyak 267 di antaranya (atau sekitar 54 persen) dinyatakan tidak informatif. Bahkan, ada lima badan publik yang tergolong kurang informatif.
Ketua KI DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, menyebut bahwa hasil ini menunjukkan perlunya upaya serius untuk memberikan pemahaman kepada badan-badan publik tentang pentingnya keterbukaan informasi.
Karena itu, KI DKI mengadakan pelatihan atau coaching clinic agar badan publik bisa lebih transparan dan komunikatif kepada masyarakat.