Swarawarta.co.id – Pemerintah Kabupaten Ponorogo menunjukkan respons cepat dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda beberapa wilayahnya.
Berbagai langkah konkret tengah dilakukan, mulai dari normalisasi saluran air hingga pembangunan jalur sudetan drainase di daerah rawan banjir seperti Kelurahan Ronowijayan di Kecamatan Siman dan Kelurahan Tonatan di Kecamatan Ponorogo.
Bencana banjir sebelumnya telah mengganggu aktivitas sejumlah instansi penting, termasuk Kantor Kementerian Agama, Dinas Komunikasi dan Informatika, Bulog, hingga gedung Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dampaknya juga meluas ke sektor pertanian warga yang turut mengalami kerugian akibat terendam air.
Sebagai bentuk penanganan teknis, Pemkab Ponorogo membangun gorong-gorong sudetan di kawasan Ronowijayan.
Sarana ini diharapkan mampu mengalihkan debit air hujan secara langsung ke saluran pembuangan, sehingga tidak membanjiri permukiman penduduk.
Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut merupakan solusi jangka pendek dalam merespons kondisi darurat banjir.
“Dam Tambak Kemangi kita bongkar, lumpur kita keruk, dan kita pasang pintu air. Ini untuk mengendalikan limpasan air saat hujan deras,” jelas Sugiri saat meninjau proyek tersebut, Kamis (17/4/2025).
Untuk jangka panjang, pemerintah daerah telah menyiapkan program pemulihan lingkungan melalui revitalisasi kawasan hutan dan penghijauan di area tangkapan air guna memperkuat daya serap alam terhadap curah hujan tinggi.
“Sudetan ini solusi agar air langsung mengalir dan tak lagi menumpuk. Kami upayakan rampung secepatnya,” ungkap Kang Giri.
Langkah terintegrasi ini diharapkan mampu menciptakan sistem pengendalian banjir yang lebih berkelanjutan, serta melindungi infrastruktur publik dan kehidupan masyarakat dari dampak bencana hidrometeorologis di masa depan.
“Banjir ini bukan cuma urusan drainase, tapi juga soal lingkungan hulu. Maka akan ada reboisasi dan revitalisasi kawasan hutan,” tutup Bupati Sugiri