SwaraWarta.co.id – Pakar kesehatan gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. drg. Yuniarti Soeroso, Sp.Perio(K), menegaskan bahwa rasa ngilu pada gigi bukanlah sesuatu yang normal.
Menurut Prof. Yuniarti, banyak orang Indonesia cenderung menahan sakit dan menganggap ngilu sebagai hal biasa. Padahal, rasa ngilu pada gigi bisa menjadi tanda masalah serius yang perlu segera ditangani.
“Orang Indonesia itu suka tahan sakit dan menahan sakit, jadi menganggap bahwa ngilu itu sesuatu hal yang biasa. Ini memang harus dikampanyekan, bahwa ngilu itu bukan sesuatu hal yang normal ya,” kata Yuniarti Soeroso dalam diskusi kesehatan gigi di Jakarta, Kamis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu alasan banyak orang membiarkan rasa ngilu adalah karena biaya perawatan gigi yang dianggap mahal. Akibatnya, mereka memilih menahan sakit daripada memeriksakan diri ke dokter gigi.
Prof. Yuniarti menjelaskan bahwa mengabaikan gigi ngilu bisa memperburuk kondisi gigi, bahkan berisiko mengalami kerusakan parah.
“Awalnya menganggap gigi ngilu sebagai masalah ringan dan cenderung menghindari makanan tertentu atau mengganti cara makannya untuk menghindari ngilu. Nah sebenarnya kalau itu dibiarkan makin lama makin berat,” ucapnya
Beberapa orang juga merasakan ngilu saat membersihkan karang gigi (scaling). Hal ini terjadi karena gigi mereka mengalami hipersensitif yang cukup parah.
Gigi ngilu disebabkan oleh lapisan dentin yang terbuka, sehingga lebih sensitif terhadap rangsangan seperti makanan dingin atau panas.
Untuk mengatasinya, gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif jika kondisinya masih ringan. Pasta gigi ini membantu menutup lubang-lubang kecil (tubulus dentin) pada gigi, sehingga rasa ngilu berkurang.
Namun, jika rasa ngilu semakin parah, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.