SwaraWarta.co.id – Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, menganggap keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Maciej Gajos dalam laga melawan Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu, tidak adil.
Gajos menerima kartu merah pada menit ke-22 setelah kakinya tanpa sengaja mengenai Achmad Maulana. Awalnya, wasit Steven Yubel Poli hanya memberikan kartu kuning, tetapi setelah meninjau VAR, keputusan berubah menjadi kartu merah.
“Siapa pun yang bermain sepak bola kadang-kadang atau sedikit memahami permainan tahu bahwa dalam aksi itu Gajos mencoba mengoper bola dan ketika dia mencoba menginjak tanah lagi, kaki lawan ada di sana. Jadi, itu bukan kartu merah, seratus persen,” kata Pena pada jumpa pers setelah pertandingan di Stadion Patriot, Minggu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pena juga menilai bahwa kondisi lapangan yang kurang baik ikut berperan dalam insiden tersebut.
Selain itu, pelatih asal Spanyol ini mempertanyakan kompetensi tim VAR yang bertugas dalam pertandingan ini. Wasit VAR yang bertugas adalah Yudi Nurcahya.
“VAR adalah alat yang sangat bagus, tetapi Anda memerlukan orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang VAR untuk membuat keputusan. Dan saya pikir keputusan itu sangat penting untuk pertandingan, tentu saja,” tegas Pena.
Meski mengkritik kartu merah Gajos, Pena setuju dengan keputusan wasit memberikan kartu merah kepada pemain Arema, Gustavo Almeida, pada menit ke-37.
“Menurut saya tidak layak bermain dalam kondisi seperti ini, dan itu mempengaruhi, itu mempengaruhi, karena kontrol Gajos yang memicu kartu merah setelah itu, menurut saya itu karena lapangan,” jelas dia.
Dalam pertandingan tersebut, Persija sempat unggul lebih dulu lewat gol Rizky Ridho. Namun, Arema berbalik unggul dengan tiga gol yang dicetak Pablo Oliveira, Dalberto, dan gol bunuh diri Muhammad Ferarri.
Akibat kekalahan ini, Persija tetap berada di posisi keempat dengan 43 poin, tertinggal sembilan poin dari Persib Bandung yang memimpin klasemen. Sementara itu, Arema naik ke peringkat ketujuh dengan 39 poin.