SwaraWarta.co.id – Di tengah tradisi buka puasa yang sederhana di Sumenep, keluarga Mohammad di Desa Kalianget Timur menghadirkan kejutan istimewa: lobster sebagai menu berbuka.
Namun, bukan lobster dari restoran mahal, melainkan hasil tangkapan sendiri dari kerabat mereka yang berprofesi sebagai nelayan.
Berbeda dengan cara memasak di restoran, keluarga Mohammad memilih cara sederhana untuk mengolah lobster agar tetap mempertahankan cita rasanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka hanya membumbui lobster dengan garam, merica, dan sedikit perasan jeruk nipis sebelum membakarnya.
“Kami tidak ingin mengalahkan cita rasa asli lobster dengan bumbu yang terlalu banyak,” tambah Mohammad (63). “Yang penting, lobsternya segar dan bumbunya pas.” Rabu, (19/03/2025)
Saat waktu berbuka tiba, aroma harum lobster bakar menyebar ke seluruh rumah, membuat suasana semakin hangat dan meriah.
Keluarga Mohammad menyantap lobster bakar dengan nasi putih hangat dan sambal khas Madura, menambah kenikmatan hidangan mereka.
Meskipun bukan makanan khas Sumenep, sajian lobster bakar ini menjadi pengalaman unik bagi keluarga Mohammad di bulan Ramadhan.
Ini membuktikan bahwa inovasi dalam kuliner bisa tetap hadir dalam kesederhanaan, menciptakan momen spesial di tengah tradisi yang sudah ada.