SwaraWarta.co.id – Banyak orang memiliki kebiasaan langsung tidur setelah sahur. Padahal, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Pakar Kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Dede Nasrullah, menjelaskan bahwa sistem pencernaan membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk mengolah makanan.
Jika langsung tidur, makanan tidak bisa dicerna dengan baik dan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat tidur, hampir semua fungsi tubuh melambat, kecuali otak, jantung, dan paru-paru. Jika seseorang langsung tidur setelah sahur, makanan dalam perut bisa kembali naik ke kerongkongan, menyebabkan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau refluks asam lambung.
Untuk menghindari masalah ini, Dede menyarankan agar seseorang menunggu minimal tiga jam sebelum tidur setelah sahur. Dengan begitu, makanan bisa dicerna lebih sempurna oleh tubuh.
Selain gangguan pencernaan, tidur setelah sahur juga bisa menyebabkan penumpukan lemak. Saat tubuh tidak aktif, kalori dari makanan yang dikonsumsi tidak terbakar dengan baik, sehingga lebih mudah disimpan sebagai lemak.
Hal ini bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan, terutama jika menu sahur didominasi oleh makanan tinggi karbohidrat dan lemak.
Dampak lain dari tidur setelah sahur adalah peningkatan tekanan darah, yang bisa berujung pada penyakit jantung.
Tidur setelah sahur juga bisa mengganggu suplai darah ke otak. Saat sistem pencernaan bekerja keras mencerna makanan, lebih banyak darah dialirkan ke perut.
Akibatnya, otak bisa kekurangan oksigen, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko stroke.
Selain itu, posisi berbaring setelah makan dapat menghambat proses pengosongan lambung, sehingga bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.