SwaraWarta.co.id – Di era modern, istilah-istilah baru dalam dinamika hubungan kerap muncul, salah satunya adalah backburner.
Lantas, apa itu backburner? Artikel ini akan mengupas definisi, ciri-ciri, serta dampaknya agar Anda lebih memahami fenomena ini.
Apa Itu Backburner?
Backburner adalah istilah yang berasal dari dunia psikologi hubungan, merujuk pada situasi ketika seseorang tetap mempertahankan komunikasi atau koneksi dengan orang lain (biasanya mantan pasangan atau teman dekat) sebagai “cadangan” jika hubungan utamanya tidak berjalan baik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Istilah ini diambil dari analogi kompor, di mana “backburner” (kompor belakang) menyimpan panci yang tidak sedang digunakan, tetapi tetap dijaga agar tetap hangat.
Dalam konteks hubungan romantis, backburner bisa diartikan sebagai upaya seseorang untuk menjaga calon pasangan potensial tanpa komitmen serius. Hal ini sering dilakukan melalui media sosial, chat, atau pertemuan santai untuk memastikan mereka tetap ada jika dibutuhkan di masa depan.
Ciri-Ciri Hubungan Backburner
- Komunikasi Tidak Konsisten
Interaksi terjadi hanya sesekali, seperti mengirim pesan singkat atau likes di media sosial tanpa inisiatif untuk bertemu secara serius. - Tidak Ada Komitmen Jelas
Kedua pihak tidak membahas masa depan atau status hubungan, sehingga tidak ada ikatan emosional yang kuat. - Dijaga Agar Tetap “Hangat”
Salah satu pihak sengaja memberikan perhatian minimal agar koneksi tetap terjaga, misalnya dengan mengingat hari penting atau memberikan pujian. - Motif Egois
Backburner biasanya didorong oleh keinginan untuk memiliki opsi cadangan, bukan karena perasaan tulus.
Dampak Backburner dalam Hubungan
Meski terlihat tidak berbahaya, praktik backburner bisa menimbulkan dampak negatif:
- Mengurangi Kepercayaan Diri: Pihak yang menjadi backburner mungkin merasa tidak dihargai atau hanya dijadikan “plan B”.
- Hambat Pertumbuhan Hubungan Utama: Fokus pada backburner membuat seseorang sulit sepenuhnya berkomitmen pada pasangan saat ini.
- Risiko Konflik Emosional: Jika terungkap, praktik ini bisa merusak kepercayaan dan memicu pertengkaran.
Bagaimana Menghindari Backburner?
- Komunikasikan Ekspektasi: Pastikan kedua pihak sepakat tentang status hubungan.
- Batasi Interaksi yang Tidak Jelas: Hindari menjaga koneksi hanya untuk kepentingan pribadi.
- Fokus pada Hubungan Saat Ini: Bangun kejujuran dan komitmen agar tidak tergoda mencari opsi lain.
Memahami apa itu backburner penting untuk menghindari dinamika hubungan yang tidak sehat. Meski terlihat praktis, kebiasaan ini bisa merusak kepercayaan dan kualitas hubungan jangka panjang. Prioritaskan komunikasi terbuka dan komitmen agar hubungan tetap sehat dan saling menghargai.
Dengan mengenali ciri-ciri backburner, Anda bisa mengambil langkah preventif untuk membangun hubungan yang lebih tulus dan bermakna. Ingat, hubungan yang baik dibangun dari kejujuran, bukan dari cadangan!