SwaraWarta.co.id – Pendakian ke Gunung Agung, Bali, akan ditutup sementara selama lima hari karena adanya upacara adat di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Upacara ini dikenal sebagai Piodalan Buda Wage Ukir.
Bagian Humas Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana, mengatakan bahwa informasi mengenai penutupan jalur pendakian sudah disampaikan kepada seluruh pemandu wisata di berbagai jalur pendakian. Para pemandu bertugas memberi tahu wisatawan agar menunda pendakian hingga upacara selesai.
“Imbauan penutupan berlaku untuk semua jalur pendakian menuju Gunung Agung. Suratnya sudah disampaikan ke masing-masing ketua pemandu yang ada di seluruh jalur pendakian,” kata Suara Arsana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia berharap para wisatawan dapat mematuhi aturan ini demi menjaga kesucian kawasan Gunung Agung selama piodalan berlangsung.
Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Ida Bhatara Giri Tohlangkir, atau roh suci Gunung Agung, akan berstana di Pura Pasar Agung selama upacara berlangsung. Oleh karena itu, pendakian dihentikan sementara.
Ketua Pengelola Hutan Desa Sebudi, I Wayan Widi Yasa, juga mengonfirmasi adanya surat pemberitahuan larangan mendaki selama piodalan. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini telah menjadi kesepakatan bersama.
“Ini sudah menjadi kesepakatan kami bersama, ketika ada karya atau piodalan di Pura Pasar Agung maupun Pura Agung Besakih pendakian ke Gunung Agung ditutup selama berlangsungnya piodalan,” ujar Widi Yasa.
Untuk memastikan wisatawan memahami aturan ini, pihak pengelola telah membuat imbauan dalam dua bahasa. Selain itu, petugas di jalur pendakian juga akan terus menginformasikan penutupan ini kepada calon pendaki.
Dengan adanya penutupan sementara ini, diharapkan Gunung Agung tetap terjaga kesuciannya sesuai tradisi adat masyarakat Bali.