Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah harus memahami manasik haji, yaitu tata cara dan rangkaian ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap manasik haji terbaru, mencakup setiap tahapan ibadah, syarat, rukun, serta sunnah yang dianjurkan.
1. Pengertian Manasik Haji dan Pentingnya Memahaminya
Manasik haji berasal dari bahasa Arab “mansak” (مَنْسَكٌ) yang berarti tata cara atau ritual ibadah. Dalam konteks haji, manasik haji adalah simulasi atau pelatihan sebelum pelaksanaan ibadah haji yang sebenarnya.
Mengapa Manasik Haji Penting?
- Mempersiapkan Jamaah Secara Mental dan Fisik: Haji adalah ibadah yang memerlukan kesiapan fisik dan mental karena dilakukan dalam waktu tertentu dan di tempat yang penuh dengan jutaan jamaah lainnya.
- Meminimalkan Kesalahan dalam Pelaksanaan Ibadah: Dengan mengikuti manasik, jamaah akan lebih memahami tata cara haji yang benar sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
- Menyesuaikan dengan Regulasi Terbaru: Setiap tahun, ada perubahan teknis dalam penyelenggaraan haji, sehingga jamaah perlu mengetahui panduan terbaru agar tidak mengalami kendala selama ibadah.
2. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji
Sebelum memahami tahapan manasik haji, penting bagi calon jamaah untuk mengetahui tiga aspek utama dalam haji: syarat, rukun, dan wajib haji.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Syarat Haji (Kriteria Wajib Haji)
Haji diwajibkan bagi setiap Muslim yang memenuhi lima syarat berikut:
- Islam – Hanya Muslim yang diwajibkan berhaji.
- Baligh dan Berakal – Anak kecil dan orang yang tidak waras tidak diwajibkan berhaji.
- Merdeka – Hamba sahaya tidak berkewajiban haji.
- Mampu secara finansial dan fisik – Harus memiliki biaya perjalanan dan kesehatan yang memadai.
- Memiliki Mahram (bagi wanita) – Wanita tidak boleh berhaji sendirian tanpa pendamping laki-laki yang merupakan mahramnya.
Rukun Haji (Bagian Wajib yang Tidak Bisa Ditinggalkan)
Rukun haji harus dilakukan dan jika terlewat, ibadah haji tidak sah. Berikut adalah rukunnya:
- Ihram – Niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram.
- Wukuf di Arafah – Puncak ibadah haji yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah.
- Tawaf Ifadah – Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah wukuf.
- Sa’i – Berjalan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
- Tahallul – Mencukur rambut sebagai tanda selesainya sebagian rangkaian haji.
- Tertib – Dilaksanakan secara berurutan dan sesuai aturan.
Wajib Haji (Harus Dilaksanakan, tetapi Bisa Diganti dengan Dam Jika Terlewat)
- Berniat ihram dari Miqat
- Mabit (bermalam) di Muzdalifah
- Melempar Jumrah di Mina
- Mabit di Mina pada hari Tasyrik
- Tawaf Wada’ (perpisahan sebelum pulang)
3. Panduan Tahapan Manasik Haji Terbaru
-
Ihram dan Niat Haji
- Ihram dilakukan di miqat yang telah ditentukan (Dhul Hulaifah, Juhfah, Qarnul Manazil, Yalamlam, atau Dzat Irq).
- Bacaan niat: “Labbaik Allahumma Hajjan.”
-
Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah)
- Jamaah berkumpul di Arafah mulai siang hingga Maghrib untuk berdoa dan berzikir.
- Ini merupakan puncak ibadah haji.
-
Mabit di Muzdalifah
- Setelah maghrib, jamaah menuju Muzdalifah untuk bermalam hingga subuh dan mengumpulkan batu untuk melempar jumrah.
-
Melempar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah)
- Jamaah melempar tujuh batu kerikil ke Jumrah Aqabah di Mina sebagai simbol mengusir setan.
-
Tawaf Ifadah dan Sa’i
- Jamaah kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah dan Sa’i dari Safa ke Marwah.
-
Tahallul (Mencukur Rambut)
- Jamaah pria mencukur habis rambutnya, sementara wanita cukup memotong sebagian kecil rambutnya.
-
Mabit di Mina dan Melempar Jumrah (Hari Tasyrik: 11-13 Dzulhijjah)
- Jamaah kembali ke Mina untuk bermalam dan melempar jumrah pada tiga hari berikutnya.
-
Tawaf Wada’
- Sebelum kembali ke tanah air, jamaah melakukan tawaf perpisahan sebagai akhir dari ibadah haji.
4. Tips Penting dalam Manasik Haji
- Pelajari Ilmu Haji dari Sumber Kredibel: Seperti kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq dan fatwa ulama.
- Siapkan Fisik dan Mental: Haji memerlukan stamina tinggi, jadi latihan fisik sebelum berangkat sangat disarankan.
- Patuhi Aturan Pemerintah dan Petugas Haji: Setiap negara memiliki regulasi haji yang harus ditaati jamaah.
Kesimpulan
Manasik haji adalah langkah penting dalam persiapan ibadah haji agar jamaah memahami tata cara yang benar dan menghindari kesalahan. Dengan memahami panduan lengkap manasik haji terbaru, jamaah bisa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk dan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.