SwaraWarta.co.id – Orem-Orem Arema adalah salah satu kuliner khas Malang yang sudah bertahan lebih dari dua dekade. Warung ini dikenal dengan cita rasa otentik yang tetap sama sejak pertama kali berdiri pada tahun 1995.
Pemiliknya, Alex Suprapto, selalu memastikan bahan utama seperti tempe, ketupat, dan kuah santan tetap digunakan dalam setiap hidangan. Menurutnya, tambahan ayam atau telur asin hanya sebagai variasi tanpa mengubah rasa asli orem-orem.
Orem-orem terbuat dari bahan sederhana seperti ketupat, tempe, dan kuah santan yang dipadukan dengan toge segar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Alex menjelaskan bahwa ketupat dalam orem-orem dibungkus menggunakan daun kelapa, berbeda dengan lontong yang dibungkus daun pisang.
Saat ini, harga orem-orem di warung Alex adalah Rp15.000 untuk varian ayam dan Rp10.000 untuk varian biasa. Meskipun harga bahan baku terus naik, Alex tetap berusaha menjaga rasa autentik tanpa menaikkan harga secara berlebihan.
Karena lokasinya yang dekat dengan Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB), banyak mahasiswa menjadi pelanggan utama. Namun, tak sedikit juga pelanggan lama yang tetap datang meskipun sudah lulus dan bekerja di kota lain.
Dengan bisnisnya ini, Alex berharap bisa terus bertahan dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Ia juga memiliki impian untuk menghajikan orang tuanya sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang usahanya.