SwaraWarta.co.id – Massa aksi yang tergabung dalam gerakan “Indonesia Gelap” mulai melakukan long march dari Taman Ismail Marzuki (TIM) menuju kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Jumat (21/2). Aksi ini merupakan puncak dari demonstrasi yang mereka gelar.
Berdasarkan pantauan awak media, peserta aksi mulai bergerak sekitar pukul 14.10 WIB. Mereka dipimpin oleh satu mobil komando yang mengiringi perjalanan dengan lagu Bayar, Bayar, Bayar dari band Sukatani.
Rute yang mereka lalui dimulai dari Jalan Cikini Raya, melewati Cikini 2, lalu menuju Jalan Medan Merdeka Barat hingga mendekati Istana Negara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Massa aksi terlihat mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol persatuan. Mereka juga membawa berbagai poster dan spanduk dengan pesan kritis, seperti: Perkuat Persatuan, Rebut Kedaulatan Rakyat, Indonesia Gelap dan Negara Acakadut Gara-gara Si Ndut.
Sebelumnya, Juru Bicara “Indonesia Gelap”, Tegar Afriansyah, menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengikuti aksi ini sepakat untuk tidak memakai almamater kampus mereka. Keputusan ini diambil dalam konsolidasi yang dilakukan pada Kamis (20/2) malam.
“Sepakat untuk melepaskan ego dengan tidak menggunakan almameter pada aksi kali ini,” kata Tegar saat dihubungi, Jumat.
Dalam demonstrasi ini, peserta aksi membawa beberapa tuntutan utama, antara lain, Penolakan terhadap RUU TNI, RUU Polri, RUU Kejaksaan, dan pengesahan tata tertib DPR, Evaluasi kebijakan efisiensi anggaran, Kritik terhadap kabinet gemuk di pemerintahan Presiden Prabowo dan Evaluasi program Makan Bergizi Gratis.
Aksi ini masih berlangsung dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.