SwaraWarta.co.id – Dari Jawa Timur, sebuah kecelakaan yang melibatkan bus Brimob yang membawa rombongan siswa dari SMAN 1 Porong terjadi di exit Tol Purwodadi, Pasuruan pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Insiden tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah penumpang lainnya mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bus tersebut diketahui menabrak pembatas jalan di Kilometer 72-73 Tol Pandaan-Malang.
Dugaan sementara menunjukkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir yang kehilangan fokus saat mengemudi, yang menyebabkan bus keluar jalur dan menabrak besi pembatas jalan.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu pagi, 1 Februari 2025, saat bus sedang melintas di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang. Kejadian ini berlangsung di sekitar exit Tol Purwodadi, Pasuruan.
Bus yang mengangkut rombongan siswa SMAN 1 Porong tiba-tiba menabrak pembatas jalan yang terbuat dari besi baja.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang mengonfirmasi bahwa dua orang korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Satu korban diketahui berjenis kelamin laki-laki dan satu lainnya perempuan. Kondisi korban yang terluka lainnya belum dapat dipastikan secara detail.
Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Derie Prayoga, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan ini.
Namun, berdasarkan keterangan sementara, kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelalaian sopir yang diduga kehilangan konsentrasi saat mengemudi.
Polisi masih memerlukan waktu untuk memastikan secara lebih rinci penyebab pasti kecelakaan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka ini.
Sebagian besar siswa yang selamat mengalami trauma akibat kecelakaan tersebut, sehingga mereka belum dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai insiden tersebut.
Beberapa dari mereka diketahui tengah tertidur saat kejadian terjadi. Kasat PJR Ditlantas Polda Jawa Timur, AKBP Hendrix Kusuma Wardhana,
menjelaskan bahwa para siswa yang selamat masih dalam kondisi terguncang dan belum bisa memberikan keterangan yang dapat membantu proses penyelidikan.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Proses penyelidikan diharapkan dapat mengungkap faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan ini.
Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa lebih lanjut kondisi sopir dan kendaraan untuk memastikan apakah ada faktor lain yang turut berperan dalam insiden tersebut.
Kecelakaan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat banyaknya siswa yang terlibat, serta dampak dari kecelakaan tersebut terhadap mereka yang selamat.
Proses penyelidikan yang transparan dan cepat sangat diharapkan agar keluarga korban dapat memperoleh kejelasan, dan kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.***