Heboh, Anak Babi di NTT Lahir dengan Mata Satu

- Redaksi

Sunday, 16 February 2025 - 09:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – Warga Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), digemparkan oleh kelahiran seekor anak babi yang memiliki kelainan genetik.

Kejadian langka ini terjadi pada Sabtu pagi (15/2/2025), di RT 08 RW 03 Desa Oelami.

Menurut keterangan pihak kepolisian, babi betina milik seorang warga bernama Samuel Ledo melahirkan tiga anak babi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari ketiga anak tersebut, dua lahir dalam kondisi normal, sementara satu anak babi lahir dengan kelainan genetik berupa mata satu di bagian tengah wajahnya.

Kapolsek Miomaffo Timur, Iptu Aris Salama, mengonfirmasi kejadian tersebut.

Ia menyebut bahwa peristiwa ini menarik perhatian warga sekitar karena sangat jarang terjadi.

Baca Juga :  Kulit Ketiak Menghitam? Ini Dia Cara Mengatasinya dengan Waktu 1 Jam!

“Ya, kejadian anak babi yang dilahirkan, matanya satu dan memiliki wajah mirip manusia di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan,” ujar Aris, seperti dilansir detikBali, Sabtu (15/2).

Sayangnya, anak babi yang mengalami kelainan tersebut hanya mampu bertahan hidup selama 15 menit setelah dilahirkan.

Briptu Ryan, yang turut membantu pemilik babi, menyampaikan bahwa setelah anak babi itu meninggal, mereka memutuskan untuk segera menguburkannya.

Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dan menghindari potensi penyebaran penyakit.

Kelainan seperti ini dikenal dalam dunia medis sebagai cyclopia, kondisi bawaan lahir yang sangat jarang terjadi pada hewan maupun manusia.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan perkembangan genetik atau faktor lingkungan tertentu selama masa kehamilan.

Baca Juga :  Menkominfo Sebut Judol dan Pinjol Saudaraan, Begini Katanya!

“Saya tegaskan bahwa kejadian ini murni akibat kelainan genetik. Kami berharap agar tidak ada pihak yang mengaitkan peristiwa ini dengan isu-isu yang tidak benar,” tegas Aris.

Meskipun kejadian ini cukup mengejutkan, pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak mengaitkan peristiwa ini dengan hal-hal mistis atau takhayul.

Mereka meminta warga tetap melihatnya dari sudut pandang ilmiah dan medis.

Berita Terkait

Massa Aksi Indonesia Gelap Long March ke Patung Kuda, Diiringi Lagu Bayar, Bayar, Bayar
Napoli Terancam Pengurangan Poin? Inter, Atlanta dan Juventus Siap Bersaing Merebut Tahta Serie A
Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Saatnya Aksi Nyata untuk Bumi Lestari
Hasto Ditahan KPK, Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret di Magelang
Appel Lunasi hingga Rp 163,3 M, DPR Beri Apresiasi
Mengenal Sosok Prof Brian Yuliarto Guru Besar di ITB, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka, Nikita Mirzani dan Mail Siap Hadapi Dokter Reza Gladys
Hasto Kristiyanto Ditetapkan Tersangka, Ini Katanya

Berita Terkait

Friday, 21 February 2025 - 16:36 WIB

Massa Aksi Indonesia Gelap Long March ke Patung Kuda, Diiringi Lagu Bayar, Bayar, Bayar

Friday, 21 February 2025 - 15:21 WIB

Napoli Terancam Pengurangan Poin? Inter, Atlanta dan Juventus Siap Bersaing Merebut Tahta Serie A

Friday, 21 February 2025 - 15:12 WIB

Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Saatnya Aksi Nyata untuk Bumi Lestari

Friday, 21 February 2025 - 13:27 WIB

Hasto Ditahan KPK, Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret di Magelang

Friday, 21 February 2025 - 13:19 WIB

Appel Lunasi hingga Rp 163,3 M, DPR Beri Apresiasi

Berita Terbaru