SwaraWarta.co.id – Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, mengungkapkan bahwa Google menggunakan teknologi machine learning untuk menangani komentar yang berkaitan dengan judi online di YouTube.
Menurut Putri, banyak komentar tersebut berasal dari bot yang terus berkembang dengan trik-trik baru. Oleh karena itu, sistem machine learning Google juga harus terus belajar agar bisa lebih responsif dalam menangani konten semacam ini.
“Namanya juga teknologi ya, harus terus berkembang juga dengan seiring makin lihai-lihainya, trik-trik yang digunakan oleh pelaku-pelaku jahat. Machine learning kita harus belajar supaya bisa lebih responsif seperti ini,”kata Putri di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain di YouTube, Google juga menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai layanannya, termasuk Google Search, dengan fitur Google Safe Browsing.
Fitur ini membantu melindungi pengguna dari ancaman siber seperti phishing, malware, dan scam saat berselancar di internet.
Dalam upaya memberantas judi online, sistem Google secara otomatis memblokir setidaknya 100 ribu situs judi setiap minggu, termasuk situs-situs yang dibajak. Pada 2023, Google juga memblokir sekitar 1,5 juta iklan terkait judi di Indonesia.
“Sistem kami secara otomatis memblokir setidaknya 100 ribu situs judi yang berisi spam setiap minggunya termasuk situs-situs yang dibajak. Tahun lalu, kami juga memblokir sekitar 1,5 juta iklan terkait judi di Indonesia,” kata Putri.
Meskipun teknologi Google sudah cukup canggih, Putri mengakui bahwa masih ada celah bagi judi online untuk menjangkau masyarakat di dunia digital, termasuk di layanan Google sendiri.
Untuk itu, Google menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar judi online benar-benar bisa diberantas di Indonesia.
“Kami sadar, sekali lagi, ini adalah upaya berkelanjutan yang perlu kerja sama dari semua pihak untuk membangun lingkungan online yang lebih aman,” kata Putri.