SwaraWarta.co.id – Sebanyak 99 makam di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Madiun, terpaksa dipindahkan setelah 18 jenazah hanyut akibat banjir dan longsor.
Menurut Kepala Kelurahan Krajan, Fuhham Rosihul Ilmi, proses pemindahan makam berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu (8-9 Februari 2025).
“Untuk relokasi makam alhamdulillah sudah selesai. Pemindahan lantaran menindak lanjuti ada 18 jenazah makam yang hanyut diterjang banjir dan longsor beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Kelurahan Krajan, Fuhham Rosihul Ilmi saat dikonfirmasi Senin (10/2)
ADVERTISEMENT
![ads](https://www.swarawarta.co.id/wp-content/uploads/2024/07/Saatnya-Bisnismu-1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah relokasi selesai, pada Senin (10 Februari 2025) dilakukan pemasangan batu nisan di lokasi makam yang baru.
Sebelumnya, makam lama berada di belakang Koramil Mejayan, tetapi kini telah dipindahkan ke lokasi baru yang terletak di selatan Stasiun Caruban, sekitar 2 km dari lokasi sebelumnya.
“Jarak sekitar 2 Km dari makam lama dan saat ini yang baru di selatan stasiun Caruban,” jelas Ilmi.
Pemindahan ini merupakan langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, menyusul bencana yang terjadi beberapa waktu lalu.
Banjir dan tanah longsor terjadi pada Selasa (29 Januari 2025) malam akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun. Makam yang berada di pinggir sungai tergerus dan ambruk, menyebabkan 18 jenazah hanyut
Dengan selesainya proses relokasi, diharapkan para jenazah kini dapat beristirahat dengan tenang di tempat yang lebih aman.