SwaraWarta.co.id – Donald Trump mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan di Amerika Serikat tertarik untuk membeli TikTok, namun ia tidak menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut.
Menurut Trump, perang penawaran untuk TikTok bisa menghasilkan kesepakatan yang lebih baik.
Microsoft menolak memberikan komentar tentang pernyataan Trump, sementara perwakilan TikTok juga belum memberikan tanggapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Trump menambahkan bahwa ia sedang mencari perusahaan Amerika yang bisa mengakuisisi 50 persen saham TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance.
Sebagai bagian dari kebijakan pertamanya saat menjadi presiden, Trump memperpanjang tenggat waktu bagi TikTok untuk mencari pemilik baru hingga 4 April 2025.
Beberapa investor, termasuk miliarder Frank McCourt dan mantan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, juga tertarik membeli TikTok di Amerika Serikat.
Sementara itu, perusahaan kecerdasan buatan Perplexity AI dilaporkan mengajukan proposal kepada ByteDance untuk memungkinkan pemerintah AS memiliki hingga 50 persen saham TikTok di AS.
Pada April 2024, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang memaksa TikTok menjual bisnisnya di AS.
Namun, ByteDance berusaha menggugat undang-undang ini di pengadilan, dengan alasan tidak berniat menjual TikTok.
- Di AS, beberapa anggota parlemen dan pejabat khawatir TikTok dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional karena dimiliki oleh perusahaan asal China, serta adanya potensi manipulasi di platform yang digunakan oleh lebih dari 170 juta orang di negara tersebut.