Swarawarta.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dijalankan di sejumlah sekolah di Kota Palembang, Sumatera Selatan, termasuk di SDN 25 yang berlokasi di Jalan Inspektur Marzuki, Kecamatan Ilir Barat I.
Pada hari pertama pelaksanaan, menu yang disediakan meliputi nasi putih, tahu, tempe, tumis buncis, dan pisang.
Respon siswa terhadap program ini beragam. Beberapa siswa tampak kurang antusias saat menerima makanan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya tidak suka tahu, tempe dan sayur buncis. Saya sukanya ayam, ikan dan sayur kangkung,” kata Gibran, siswa kelas 3 SDN 25 Palembang.
“Saya tidak suka. Kebetulan tadi sudah sarapan, jadi nasi ini saya bawa pulang saja,” katanya.
Sementara siswa lain, seperti Queenza, justru menyukai menu tersebut karena sudah terbiasa dengan masakan serupa di rumah.
“Saya suka karena mama di rumah sering masak ini. Makanannya enak,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SDN 25, Wiwin Purwanti, berharap agar variasi menu dapat ditingkatkan sehingga anak-anak tidak bosan dan tetap menikmati makanan yang disediakan.
“Sebelum pergi sekolah anak-anak sudah sarapan, jadi ada yang kenyang. Tapi saya berharap agar menu yang disajikan bisa di variasikan agar anak-anak menyukai makanan yang diberikan ke mereka,” ujarnya.
Adrianus Amri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, menjelaskan bahwa penentuan menu dan kandungan gizi dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia memaparkan bahwa anggaran bahan makanan untuk siswa TK dan SD sebesar Rp 6.000 per porsi, ditambah biaya transportasi dan lainnya sebesar Rp 5.000.
“Untuk menu akan bervariasi hari ini tahu tempe, nanti ada ikan, ayam dan daging. Untuk program MBG ini akan dilaksanakan Senin-Jumat,” ujarnya.
Sementara untuk siswa SMP, biaya bahan makanan mencapai Rp 10.000, dengan tambahan Rp 5.000 untuk transportasi dan kebutuhan lainnya.
Untuk mendukung kelancaran program, BGN telah menyiapkan dapur umum di tiga kecamatan, yakni Ilir Barat I, Kalidoni, dan Sukarami.
Program ini diharapkan dapat berjalan efektif dan membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa di sekolah.
“Saat ini, masih tiga tapi ke depan bisa kerjasama dengan TNI, Pemda setempat dan katering lain,” pungkasnya.