SwaraWarta.co.id – Sejumlah perguruan silat di Trenggalek mengadakan deklarasi damai setelah insiden penyerangan kantor Polsek Watulimo. Mereka sepakat untuk menjaga keamanan dan kerukunan di wilayah tersebut.
Acara deklarasi damai ini berlangsung di Rupatama Polres Trenggalek dan dihadiri langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta, Bupati Mochamad Nur Arifin, serta beberapa pejabat lainnya.
“Hari ini kami gelar silaturahmi dengan perwakilan perguruan silat sekaligus deklarasi damai untuk kondusifitas wilayah Trenggalek,” kata AKBP Indra, Kamis (30/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, seluruh perguruan silat menyatakan komitmennya untuk menjaga perdamaian dan mencegah aksi anarkis seperti yang terjadi di Polsek Watulimo.
“Kami samakan persepsi, bahwa ketentraman ini adalah tugas kita bersama. Kita juga sepakat kejadian di Watulimo kemarin tidak bisa ditoleransi dan harus diproses hukum,” ujarnya
Kapolres berharap deklarasi ini tidak hanya menjadi kesepakatan di tingkat pimpinan, tetapi juga diikuti oleh seluruh anggota perguruan silat di Trenggalek.
Setiap organisasi diharapkan bisa mengarahkan anggotanya agar tidak terlibat dalam tindakan melanggar hukum.
“Karena sejatinya masing-masing organisasi silat memiliki ajaran yang baik dan budi luhur. Tidak ada yang mengajarkan melakukan aksi anarkis. Untuk itu mari saling jaga marwah perguruan masing-masing,” jelas Indra
Selain itu, para anggota perguruan silat juga diminta untuk tidak mudah terprovokasi dan menghindari konflik yang bisa memicu kerusuhan.
Sebelumnya, ratusan anggota salah satu perguruan silat melakukan perusakan terhadap kantor Polsek Watulimo.
Akibat aksi tersebut, sejumlah kaca dan genting kantor polsek pecah, serta tiga anggota polisi mengalami luka akibat lemparan batu.
Akibat kejadian ini, beberapa anggota perguruan silat telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim.