SwaraWarta.co.id – Mengapa dalam pembuatan hormon sintentis baik pada manusia (insulin) ataupun rekayasa genetika pada tumbuhan selalu menggunakan plasmid bakteri?
Plasmid bakteri sering digunakan dalam pembuatan hormon sintetis, seperti insulin, dan dalam rekayasa genetika pada tumbuhan karena beberapa alasan yang berkaitan dengan karakteristik unik plasmid dan kemudahan manipulasi genetika yang ditawarkan oleh bakteri. Berikut penjelasannya:
-
Plasmid Sebagai Vektor Genetik
Plasmid adalah molekul DNA sirkular kecil yang terdapat dalam bakteri, terpisah dari kromosom utama. Plasmid memiliki kemampuan untuk mereplikasi diri secara independen. Hal ini menjadikannya alat yang sangat efektif untuk membawa dan memperbanyak gen target. Dalam rekayasa genetika, plasmid berfungsi sebagai vektor genetik yang mengangkut gen tertentu ke dalam sel target, baik itu sel bakteri, tumbuhan, atau hewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Kemudahan Manipulasi
Plasmid dapat dengan mudah dimodifikasi di laboratorium. Ilmuwan dapat memasukkan gen tertentu, seperti gen pengkode insulin, ke dalam plasmid menggunakan enzim restriksi dan ligase. Setelah dimasukkan, plasmid ini kemudian dimasukkan kembali ke bakteri (proses transformasi). Bakteri akan mereplikasi plasmid tersebut, sehingga menghasilkan salinan gen yang sangat banyak.
-
Produksi Massal
Bakteri, seperti Escherichia coli, dapat tumbuh dan berkembang biak dengan sangat cepat. Hal ini memungkinkan produksi massal protein yang dihasilkan oleh gen target, seperti insulin manusia. Dalam produksi insulin sintetis, bakteri yang membawa plasmid rekombinan akan menghasilkan insulin yang kemudian dapat diisolasi dan dimurnikan.
-
Efisiensi dan Biaya Rendah
Penggunaan plasmid bakteri dalam rekayasa genetika tergolong murah dibandingkan metode lain. Proses manipulasi genetik pada bakteri juga lebih cepat dan lebih sederhana dibandingkan organisme lain.
-
Aplikasi Luas pada Tumbuhan
Dalam rekayasa genetika pada tumbuhan, plasmid seperti plasmid Ti dari bakteri Agrobacterium tumefaciens digunakan untuk mentransfer gen ke sel tumbuhan. Bakteri ini mampu menginfeksi tumbuhan secara alami, sehingga mempermudah integrasi gen baru ke dalam genom tumbuhan.
Plasmid bakteri digunakan karena sifatnya yang mudah dimodifikasi, efisien untuk replikasi, dan mampu memproduksi protein dalam jumlah besar dengan biaya rendah. Keunggulan ini menjadikan plasmid sebagai alat utama dalam bioteknologi modern.